Kamis, 30 September 2010

Betapa Mudahnya Perempuan Tertipu

Berdasarkan dari betapa mudahnya wanita diperdaya oleh lelaki/cowok. Bahkan dengan sangat angkuhnya wanita sering berpendapat bahwa dirinya tidak akan mudah termakan rayuan gombal lelaki. Itu benar, karena dimasa sekarang ini tidak ada lelaki yang bibirnya bisa mengucapkan rayuan gombal seperti film-film Indonesia toempoe doeloe. Tetapi dengan pendidikan dan teknologi yang berkembang, metode kami berubah (red:cowok).

Kami bisa memanfaatkan semua SDM dan SDA yang ada di sekitar kami untuk menunjang tegaknya diagnosa “SERIUS” dihadapan target (wanita). Apakah property “nebeng”? Oh tidak! Bahkan hanya dengan kesederhanaan, malah jadi pamungkas yang cukup jitu untuk meluluhkan hati wanita incaran kami. Karena dengan kesederhanaan dan property seadanya, akan mendatangkan kesan ketulusan dan bersahaja. Yang kemudian menimbulkan cinta sepenuh hati, berakibat kepasrahan. Ini fokusnya, kepasrahan yang artinya diriku sepenuhnya kuserahkan padamu, termasuk my virgin (klo masih).

Wahai wanita, tidak semua diantara kami kaum lelaki mengincar hartamu, yang merupakan incaran kami sebenarnya adalah SEX, sejauh mana dirimu memberikan rasa penasaran kepada kami, selama itu pula kami sanggup bersandiwara dengan sekuat tenaga kami. Mengapa kami sebut sandiwara? Karena kami menyimpulkan bahwa yang telah beristeri saja masih banyak yang selingkuh (meski tidak semuanya).

Pernikahan yang kejelasan statusnya dilindungi oleh hukum agama dan UU Negara, masih sering kami injak-injak.

Apalagi status pacaran? Yang sama sekali tidak dikuatkan oleh peraturan manapun. Artinya seorang cowok bisa saja berpacaran dengan seribu cewek dalam waktu bersamaan atau sebaliknya. Maka jadilah pemuda-pemudi bangsa ini sebagai pakar zina, dari yang kecil sampai yang besar.

Tapi masalah jadi bangsa apa bukan urusan kami, selagi kami masih bisa menikmati kenikmatan dunia lewat tubuh wanita secara free, maka paradigma “Pacaran sebagai proses penjajakan” akan selalu kami sebarkan dengan cara apapun.

Sex dengan pacar sendiri sangat berbeda rasanya dengan sex dengan pelacur manapun dengan harga pakai berapapun. Sebab wanita yang selalu jadi target kami tentunya bersih, sehat, bebas penyakit menular seks (PMS), terawat dan terdidik.

Soal kaya atau miskin si target itu bisa disesuaikan. Maksudnya apabila kami telah sukses memperdaya hati target, maka keadaan keuangan akan sangat mudah dikendalikan berdasarkan scenario “rasa pengertian” yang kami ciptakan di hati target. Pulsa yang kami keluarkan untuk menjalin kedekatan tidak sebanding dengan kenikmatan yang menanti kami.

Target berjilbab? Bisa sukses bisa juga tidak.

Usaha kami dalam berburu “kenikmatan” terhadap target berjilbab memerlukan beberapa trik tambahan. Tetap bersikap sederhana, apa adanya, bersahaja, pengakuan terhadap kekurangan diri, bersikap humoris dan sedikit bumbu religi yang didapat dari ceramah ustadz-ustadz di televisi bisa jadi referensi tambahan.

Usaha kami sukses terhadap target yang berjilbab yang juga masih berpakaian ketat, sehingga jilbab kadang-kadang hanya menutupi rambutnya dan tidak menutupi ukuran “hardware” indahnya. Kulit target yang halus mulus karena sering tertutup dari polusi udara dan matahari memberikan sensasi yang tidak sama dengan target tidak berjilbab pada umumnya.

Luar biasa!!!

Usaha kami gagal apabila target berjilbab tapi juga berpakaian yang lebar, sehingga tidak tampak keindahannya lewat mata secara fisik, tapi kami sangat yakin dibalik pakaian yang lebar itu tersimpan lebih banyak keindahan. Kami kurang pasti penyebab kegagalan usaha kami terhadap target tersebut, bisa jadi keteguhan target dalam memegang keyakinan bahwa keindahan yang mereka miliki merupakan “harta berharga” yang hanya akan disuguhkan kepada suami mereka nantinya.

Kenyataan yang menggembirakan adalah target “kokoh” semacam ini berjumlah sangat sedikit jika dibandingkan dengan total target “empuk” yang banyak tersedia di sekitar kami.

Pada umumnya target menginginkan “keseriusan”. Ketidaktahuan mereka terhadap makna kata serius ini yang sering kami manfaatkan sebagai peluluh hati mereka. Trik yang kami gunakan bermacam-macam, mulai dari kirim sms yang bertuliskan “Aku serius lho sama kamu”, telepon diatas jam 23.00 (tarif murah) untuk bicara panjang lebar dengan topik yang dipilih secara random. Ini trik yang paling sederhana dan cukup jitu untuk target yang masih lugu atau pura-pura lugu soal keseriusan hubungan. Maksudnya walau target sudah mengerti tentang trik yang kami jalankan dalam meraih target, tapi seiring waktu dan semangat kami yang tidak berputus asa dalam menjalankan skenario, cepat lambat target yang dulunya pura-pura lugu akan luluh akhirnya melihat semangat tulus palsu kami.

Jika tujuan utama kami yaitu tubuh indah target belum didapatkan, maka bukti keseriusan palsu kami dapat dikuatkan dengan memboyong mereka ke orang tua kami atau sebaliknya, kami bersedia diboyong ke orang tua target. Sampai disini saja keberanian kami untuk bermain dengan kata serius, untungnya karena 99% target telah takluk pada level trik ini.

Kenyataan yang juga menggembirakan kami adalah apabila ternyata orang tua kami atau oramg tua target juga memiliki paradigma “Pacaran adalah proses penjajakan” atau “Pacaran adalah proses yang harus dilalui oleh remaja normal”.

Luar biasa!!!

Target yang telah beranggapan bahwa “inilah jodohku”, dengan paradigma ini kami telah mendapatkan kepercayaan penuh dari segala pihak untuk memperlakukan target semau kami. Termasuk menikmati kenyamanan sensasi seks penuh gratisan yang kami tunggu-tunggu selama perjuangan. Tidak perlu buru-buru, karena kami sangat dan sangat memperhatikan situasi, kondisi dan domisili.

Soal dikemudian hari kami bosan dengan target yang sudah habis manisnya karena kami hisap atau muncul target baru yang lebih segar, maka skenario pelepasan diri dapat dijalankan dengan berbagai alasan. Sangat mudah melakukannya mengingat semua manusia memiliki kekurangan, kekurangan inilah yang harus diangkat ke permukaan dan menjadi pokok bahasan yang berlanjut dengan putusnya hubungan. Alasan ketidakcocokan bisa menjadi penangkal pertanyaan orang tua masing-masing pihak.

Putus. Juga merupakan jalan baru bagi kami untuk memulai skenario pengejaran target baru. Tampang berduka, bahkan tampang tegar paska putus pun bisa menjadi pesona di hadapan target baru ini. Tentunya kami tidak meninggalkan trik-trik peluluhan hati yang kami terapkan terhadap target-terget sebelumnya seperti sederhana, tampil apa adanya, bersahaja, sedikit ditambah bumbu humoris karena target pada umumnya ingin dekat dengan orang yang selalu bisa membuatnya tersenyum dalam setiap keadaan. Target selalu ingin merasakan aman, nyaman, disayang, diperhatikan (beberapa). Maka sedaya upaya kami akan ciptakan suasana tersebut hanya didekat kami. Persepsi bahwa di dekat kami maka target merasa aman, nyaman, tenang, tersenyum, dan damai merupakan paradigma yang harus kami ciptakan di dalam kepala target.

Untuk kesekian kalinya kami selalu sukses dalam pencapaian tujuan kami, menjadikan kami sangat berpengalaman dan cerdas dalam program ini, dengan atau tanpa hambatan sama sekali. Sungguh indah dunia ini, dipenuhi dengan target-target berpendidikan tapi bodoh yang menunggu giliran untuk kami habisi.

“Ahh, saya kan gak pernah serius klo pacaran, ngapain takut!”

Jika terget berfikiran seperti kata-kata di atas, maka pemikiran seperti ini juga merupakan peluang besar bagi kami untuk memulai skenario peluluhan hati. Yang kami utamakan lebih dahulu adalah mengadakan ikatan super tidak jelas bernama Pacaran, soal cinta atau tidak, itu cuma masalah waktu. Trik-trik yang kami lancarkan akan mengubah keadaan hati target seiring waktu yang dilalui bersama-sama dan komitmen semu tentang pacaran yang kami atau orang lain ciptakan.

“Ahh, tidak semua cowok seperti itu, cowokku ga gitu and ga mungkin begitu!”.

Kata-kata sejenis ini merupakan tolak ukur keberhasilan skenario BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya) yang nantinya menjadi peluang besar untuk mendapatkan tubuh target di kemudian hari. Karena salah satu yang kami ingin bentuk adalah pendapat target bahwa kami adalah cowok yang berbeda dengan cowok pada umumnya.

Jika Anda wanita berpenampilan menarik atau tidak, bertubuh indah baik tertutup atau tidak, mencari keseriusan hubungan, mencari cinta dari sesama manusia tanpa pemahaman yang jelas…

Maka Anda target kami berikutnya!!!

Wahai wanita, ketahuilah bahwa seorang laki-laki yang benar-benar serius terhadapmu akan datang kepada orang tuamu dengan berkata “Pak, saya ingin menikahi putri Bapak, sekarang saya punya penghasilan Rp…../bulan, dst”, sedangkan laki-laki yang benar-benar serius ingin menghabisimu akan datang langsung kepadamu dengan berkata “Maukah kamu jadi pacarku?”.

Puncak kehinaan wanita ketika ia menerima tembakan seorang lelaki untuk jadi kekasihnya.

Puncak kemuliaan wanita ketika orang tua/walinya mempertimbangkan lamaran seorang lelaki untuk jadi isterinya.

Hancurkan harga diri dengan pacaran, muliakan diri dengan …?????????

Sumber : NN
diunduh dari http://www.wahdah-kendari.co.nr/
________________________________________________________________________
Bismillah
Ana mw berpesan buat teman” dalam group ini agar selalu berhati-hati khususnya buat para akhwat, jangan mudah tertipu dengan bisik serta rayu dari lelaki, jangan mudah teripu dari penampilan mereka.

Dan untuk para ikhwan ana berpesan untuk berhati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis. Jangan sampai wanita membuat anda mundur dari menuntut ilmu yang Haq ini.

Alangkah lebih baik bagi kita untuk menjaga pandangan kita dari lawan jenis agar hati kita tak teracuni dengan fitnah dari syahwat. Wallahu a’lam bishshawab

Hukum Mani dan Madzi

Menurut pendapat ulama yang terpilih air mani statusnya suci. Dalilnya adalah riwayat ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha ia berkata:

“Rasulullah biasanya mencuci pakaiannya yang terkena mani. Setelah itu baru kemudian berangkat menuju shalat dengan tetap mengenakan pakaian tersebut. Sementara aku masih melihat bekas bilasan pada pakaian tersebut.” (H.R Muttafaqun ‘alaih)

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

“Aku pernah mengerik bekas mani yang tersisa pada pakaian Rasulullah, lalu beliau kenakan untuk shalat.”

Dalam lafal lain berbunyi,

“ Aku pernah mengerik mani yang mengering pada pakaian beliau dengan kuku.”

Bahkan diriwayatkan secara sahih bahwa beliau mambiarkannya saja mani yang masih basah. Cukup beliau dengan mengusapnya dengan batng kayu atau sejenisnya. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ahmad (VI/243)

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa ia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menghilangkan bekas mani pada pakaiannya dengan kayu idzkhir kemudian mengerjakan shalat dengan mengenakannya. Bila mani itu mongering beliau kerik kemudian mengerjakan shalat dengan pakaian itu.” (Hadits Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahih beliau dan dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ I/197)

Adapun madzi statusnya najis berdasarkan hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Saya adalah seorang pria yang sering mengeluarkan madzi. Karena itu saya pun menyuruh Miqdad menenyakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah bersabda, cukup berwudhu saja!” (H.R Bukhari)

Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa Rasulullah memerintahkan beliau untuk mencuci zakar dan buah pelir lalu berwudhu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu ‘Uwanah dalam Al-Mustakhrij.

Dalam kitab At-Talkhis Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Sanad hadits ini bersih tidak ada cacatnya. Oleh sebab itu, madzi statusnya najis wajib mencuci zakar dan buah pelir karena mengeluarkannya serta membatalkan wudhu.”

Bagaiman dengan pakaiannya? “Dianjurkan agar mengerik mani yang melekat pada pakaian meski kita telah menyatakan bahwa mani itu suci. Namun tetap sah shalat dengan mengenakan pakaian yang terkena mani meskipun belum dikerik.” (Al-Mughni I/763)

Adapun madzi, maka cukuplah dengan memercikkan air pada pakaian yang terkena karena sangat menyulitkan bila harus dicuci. Dalilnya adalah riwayat Abu Dawud dalam Sunannya, dari Sahal bin Hanif radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Saya merasakan kesulitan yang sangat disebabkan sering mengeluarkan madzi, sehingga saya berulang kali mandi. Lalu saya tanyakan hal tersebut kepada Rasulullah. Beliau menjawab, “Cukup bagimu berwudhu!” Wahai Rasulullah, bagaimana dengan pakaian yang terkena madzi?” tanyaku lagi. “Cukup engkau ambil seciduk air lalu percikan pada bagian yang terkena madzi!” jawab beliau.

Penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi (I/373) berkata, “Hadits ini merupakan dalil bahwa bila madzi mengenai pakaian maka cukup dipercikan air pada bagian yang terkena madzi dan tidak perlu dicuci.” Wallahu a’lam…

El-Fata edisi 04 vol. III

Menduakan Cinta

Oleh Ustadz Abu Sa’id Hamzah
Kamis, 11 Maret 2010 - 06:18:52

Berikut ini catatan ringkas dari kajian Kitab At-Tauhid LKIBA Ma’had As-Salafy Jember yang disampaikan oleh Al-Ustadz Abu Sa’id Hamzah pada hari Ahad, 15 dan 22 Shafar 1431 H / 31 Januari dan 7 Februari 2010 M.

باب قول الله تعالى

{ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ } [ البقرة : 165 ]

Bab Tentang Firman Allah Ta’ala: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.” (Al-Baqarah: 165)

Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah menjadikan ayat ini sebagai judul bab, dan mungkin yang dimaksudkan dari judul tersebut adalah Bab Mahabbah.

Asal dari semua amalan itu besumber dari mahabbah (kecintaan), manusia tidaklah berbuat (beramal) kecuali karena ada sesuatu yang dia cintai dan diinginkan. Bisa jadi sesuatu yang dia senangi itu berupa berhasilnya untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat, atau bisa jadi pula tertolak dan terlepaskannya dia dari mudharat.

Apabila seseorang beramal dengan suatu amalan tertentu, maka ini disebabkan karena dia menyukai (mencintainya)nya. Bisa jadi dia menyukai dzat (jenis) amalan tersebut, dan bisa pula karena lainnya. Misalnya seseorang yang makan buah-buahan, dia makan karena senang dengan dzat (jenis buah)nya itu sendiri. Ada pula orang yang melakukan perbuatan (amalan) tertentu bukan karena senang dengan dzatnya, tetapi karena ada sesuatu lain yang dia senangi. Misalnya obat, obat itu pahit (dan tentunya merupakan sesuatu yang tidak disukai), akan tetapi seseorang memakan obat itu bukan karena dia senang dengan dzat (obat)nya, akan tetapi dia melakukan itu karena ada sesuatu lain yang dia senangi, yaitu kesembuhan.

Ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala itu harus dibangun di atas mahabbah kepada-Nya, bahkan mahabbah ini merupakan hakekat ibadah. Jika seseorang melakukan ibadah kepada Allah ‘azza wajalla tanpa adanya mahabbah, maka ibadahnya tersebut seperti kulit saja yang tidak ada ruh padanya. Kecintaan kepada Allah subhanahu wata’ala itu mengandung konsekuensi harus melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Ruh ibadah itu adalah mahabatullah, dan mahabatullah ini merupakan hakekat dari ibadah itu sendiri. Jika manusia memiliki kecintaan kepada Allah subhanahu wata’ala dan memiliki kecintaan untuk sampai kepada jannah-Nya, pasti dia akan menempuh jalan yang bisa menyampaikan kepada itu semuanya. Itulah kecintaan yang jujur pada dada manusia. Jika tidak ada kecintaan kepada Allah subhanahu wata’ala, maka mustahil dia akan sampai kepada jannah Allah subhanahu wata’ala.

Mahabbah itu terbagi menjadi dua:

1. Mahabbah ibadah, yaitu kecintaan yang mengandung konsekuensi perendahan diri dan pengagungan terhadap Dzat yang dicintainya. Mahabbah ibadah yang ada di dada manusia ini mengandung konsekuensi untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Mahabbah ini disebut juga oleh para ulama dengan Mahhabah Khashshah. Dan mahabbah seperti ini tidak boleh ditujukan kepada selain Allah subhanahu wata’ala. Sehingga barangsiapa yang menujukan mahabbah ini kepada selain Allah subhanahu wata’ala (yakni mencintai selain-Nya dan menyekutukan Allah dalam ibadah ini), maka dia telah menjadi musyrik dan terjatuh ke dalam syirik akbar.

2. Mahabbah yang bukan termasuk ibadah secara dzatnya. Dan ini banyak macamnya seperti:

a. Mahabbah Lilllahi wa Fillah. Yakni yang menjadikan kecintaan terhadap sesuatu adalah kecintaan dia kepada Allah. Seperti kecintaan kepada para nabi dan kepada orang shalih karena cintanya kepada Allah.

b. Mahabbah Isyfaq Wa Rahmah. Yakni mahabbah yang timbul dari sikap kasih sayang, seperti mencintai anak.

c. Mahabbah Ijlal Wa Ta’zhim. Yakni kecintaan dan pemuliaan yang bukan dalam bentuk ibadah. Seperti kecintaan seseorang terhadap orang tua, kecintaan terhadap orang yang berilmu.

d. Mahabbah Thabi’iyyah. Yaitu kecintaan yang timbul dari tabi’at dan sifat dasar manusia, seperti senang pada makanan, minuman, tempat tinggal, dan pakaian.

Yang paling baik dan paling mulia dari keempat macam mahabbah ini adalah jenis yang pertama, adapun ketiga jenis yang lain hukumnya mubah, tetapi kalau diniatkan ibadah[1], maka bernilai ibadah, dan kalau diniatkan maksiat maka bernilai maksiat.

Ayat pertama yang disebutkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab dalam bab ini adalah:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ.

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (Al-Baqarah: 165)

Penjelasan beberapa kalimat

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا

yaitu sebagian manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan yang mereka menyetarakannya dengan Allah.

يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ

yaitu mereka mencintai tandingan selain Allah tersebut seperti mencintai Allah, yakni mereka menyamakan kecintaan kepada selain Allah dengan kecintaan kepada Allah, bahkan mereka menyamakan antara kecintaan kepada selain Allah dengan penuh rasa ta’zhim dan tadzallul (pengagungan dan perendahan diri)

وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ

yaitu orang-orang mukmin lebih cinta kepada Allah dibandingkan kecintaan kaum musyrikin kepada Allah karena cintanya orang mukmin murni kepada Allah, sedangkan orang musyrikin kecintaannya terbagi-bagi, cinta kepada Allah, dan juga cinta kepada tandingan selain Allah. Dan ketahuilah bahwa kecintaan orang mukmin kepada Allah itu lebih besar daripada kecintaan musyrikin kepada-Nya.

Faedah yang bisa diambil dari ayat ini:

1. Orang yang menjadikan tandingan bagi Allah, yang kecintaan kepadanya sama dengan kecintaan kepada Allah, maka dia telah terjatuh ke dalam perbuatan syirik akbar yang mengeluarkan seseorang dari Islam. Dan mahabbah seperti ini adalah mahabbah ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah.

2. Bahwasanya kesyirikan itu akan membatalkan amalan, dan faedah ini diambil dari kelanjutan ayat tersebut[2].

3. Bahwasanya di antara kaum musyrikin ada yang sangat mencintai Allah. Akan tetapi kecintaan tersebut tidak memberikan manfaat kepadanya karena masih adanya unsur kesyirikan padanya, kecuali kalau dia mengikhlaskan kecintaannya hanya kepada Allah.

4. Ikhlasnya kecintaan kepada Allah adalah termasuk tanda-tanda keimanan. Dan orang-orang yang beriman itu benar-benar cinta dan mengikhlaskan kecintaannya hanya kepada Allah.
[1] Seperti makan dengan maksud untuk membantu menguatkan ibadahnya kepada Allah, dan yang semisalnya.

[2] Yaitu rangkaian ayat yang akhir lafazhnya:

كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ.

“Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (Al-Baqarah: 168)

Sumber :
http://www.assalafy.org/mahad/?p=466#more-466

15 Nasehat Mertua Kepada Menantu Lelaki

1. Bimbinglah agama istrimu

2. Penuhilah nafkah istri dan anakmu dengan halal

3. Tempatkan istri dan anakmu di lingkungan yang baik'

4. Penuhilah tuntutan biologis istrimu

5. Muliakanlah kedudukan istrimu

6. Jangan mencari-cari kekurangan dan kesalahan istrimu

7. Luruskanlah kesalahan istrimu dengan baik

8. Jangan berbuat aniaya kepada istrimu

9. Ringankanlah beban kerja istrimu

10. Doronglah istrimu untuk menuntut ilmu

11. Didiklah anak-anakmu untuk memuliakan istrimu

12. Samakanlah perlakuanmu kepada anak-anak istrimu

13. Jangan putuskan hubungan istrimu dengan keluarganya

14. Binalah hubungan baik keluargamu dengan istrimu

15. Janganlah memadu istrimu dengan wanita yang membencinya

Sumber: Pernikahan Islami (fb)

(Aqidah) Mengenal Allah bag.II

Kedua, agar mereka memberikan syafa’at (pembelaan ) di sisi Allah. Allah berfirman:

“Dan mereka menyembah selain Allah dari apa-apa yang tidak bisa memberikan mudharat dan manfaat bagi mereka dan mereka berkata: ‘Mereka (sesembahan itu) adalah yang memberi syafa’at kami di sisi Allah’.” (QS. Yunus: 18, Lihat kitab Kasyfusy Syubuhat karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab)

Keyakinan sebagian orang kafir terhadap tauhid rububiyah Allah telah dijelaskan Allah dalam beberapa firman-Nya:
“Kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan mereka? Mereka akan menjawab Allah.” (QS. Az Zukhruf: 87)
“Dan kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan yang menundukkan matahari dan bulan? Mereka akan mengatakan Allah.” (QS. Al Ankabut: 61)
“Dan kalau kamu bertanya kepada mereka siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan bumi setelah matinya? Mereka akan menjawab Allah.” (QS. Al Ankabut: 63)

Demikianlah Allah menjelaskan tentang keyakinan mereka terhadap tauhid Rububiyah Allah. Keyakinan mereka yang demikian itu tidak menyebabkan mereka masuk ke dalam Islam dan menyebabkan halalnya darah dan harta mereka sehingga Rasulullah mengumumkan peperangan melawan mereka.

Makanya, jika kita melihat kenyataan yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin, kita sadari betapa besar kerusakan akidah yang melanda saudara-saudara kita. Banyak yang masih menyakini bahwa selain Allah, ada yang mampu menolak mudharat dan mendatangkan mamfa’at, meluluskan dalam ujian, memberikan keberhasilan dalam usaha, dan menyembuhkan penyakit. Sehingga, mereka harus berbondong-bondong meminta-minta di kuburan orang-orang shalih, atau kuburan para wali, atau di tempat-tempat keramat.

Mereka harus pula mendatangi para dukun, tukang ramal, dan tukang tenung atau dengan istilah sekarang paranormal. Semua perbuatan dan keyakinan ini, merupakan keyakinan yang rusak dan bentuk kesyirikan kepada Allah.

Ringkasnya, tidak ada yang bisa memberi rizki, menyembuhkan segala macam penyakit, menolak segala macam marabahaya, memberikan segala macam manfaat, membahagiakan, menyengsarakan, menjadikan seseorang miskin dan kaya, yang menghidupkan, yang mematikan, yang meluluskan seseorang dari segala macam ujian, yang menaikkan dan menurunkan pangkat dan jabatan seseorang, kecuali Allah. Semuanya ini menuntut kita agar hanya meminta kepada Allah semata dan tidak kepada selain-Nya.

Mengenal Uluhiyah Allah
Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan bagi Allah, seperti berdo’a, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Memperuntukkan satu jenis ibadah kepada selain Allah termasuk perbuatan dzalim yang besar di sisi-Nya yang sering diistilahkan dengan syirik kepada Allah.
Allah berfirman di dalam Al Qur’an:
“Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan hanya kepada-Mu ya Allah kami meminta.” (QS. Al Fatihah: 5)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah membimbing Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu dengan sabda beliau:
“Dan apabila kamu minta maka mintalah kepada Allah dan apabila kamu minta tolong maka minta tolonglah kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Allah berfirman:
“Dan sembahlah Allah dan jangan kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (QS. An Nisa: 36)

Allah berfirman:
“Hai sekalian manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Baqarah: 21)

Dengan ayat-ayat dan hadits di atas, Allah dan Rasul-Nya telah jelas mengingatkan tentang tidak bolehnya seseorang untuk memberikan peribadatan sedikitpun kepada selain Allah karena semuanya itu hanyalah milik Allah semata.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah berfirman kepada ahli neraka yang paling ringan adzabnya. ‘Kalau seandainya kamu memiliki dunia dan apa yang ada di dalamnya dan sepertinya lagi, apakah kamu akan menebus dirimu? Dia menjawab ya. Allah berfirman: ‘Sungguh Aku telah menginginkan darimu lebih rendah dari ini dan ketika kamu berada di tulang rusuknya Adam tetapi kamu enggan kecuali terus menyekutukan-Ku.” ( HR. Muslim dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu )

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah berfirman dalam hadits qudsi: “Saya tidak butuh kepada sekutu-sekutu, maka barang siapa yang melakukan satu amalan dan dia menyekutukan Aku dengan selain-Ku maka Aku akan membiarkannya dan sekutunya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu )

Contoh konkrit penyimpangan uluhiyah Allah di antaranya ketika seseorang mengalami musibah di mana ia berharap bisa terlepas dari musibah tersebut. Lalu orang tersebut datang ke makam seorang wali, atau kepada seorang dukun, atau ke tempat keramat atau ke tempat lainnya. Ia meminta di tempat itu agar penghuni tempat tersebut atau sang dukun, bisa melepaskannya dari musibah yang menimpanya. Ia begitu berharap dan takut jika tidak terpenuhi keinginannya. Ia pun mempersembahkan sesembelihan bahkan bernadzar, berjanji akan beri’tikaf di tempat tersebut jika terlepas dari musibah seperti keluar dari lilitan hutang.

Ibnul Qoyyim mengatakan: “Kesyirikan adalah penghancur tauhid rububiyah dan pelecehan terhadap tauhid uluhiyyah, dan berburuk sangka terhadap Allah.”

Mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah

Maksudnya, kita beriman bahwa Allah memiliki nama-nama yang Dia telah menamakan diri-Nya dan yang telah dinamakan oleh Rasul-Nya. Dan beriman bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang tinggi yang telah Dia sifati diri-Nya dan yang telah disifati oleh Rasul-Nya. Allah memiliki nama-nama yang mulia dan sifat yang tinggi berdasarkan firman Allah:

“Dan Allah memiliki nama-nama yang baik.” (Qs. Al A’raf: 186)

“Dan Allah memiliki permisalan yang tinggi.” (QS. An Nahl: 60)

Dalam hal ini, kita harus beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah sesuai dengan apa yang dimaukan Allah dan Rasul-Nya dan tidak menyelewengkannya sedikitpun. Imam Syafi’i meletakkan kaidah dasar ketika berbicara tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah sebagai berikut: “Aku beriman kepada Allah dan apa-apa yang datang dari Allah dan sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Allah. Aku beriman kepada Rasulullah dan apa-apa yang datang dari Rasulullah sesuai dengan apa yang dimaukan oleh Rasulullah” (Lihat Kitab Syarah Lum’atul I’tiqad Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin hal 36)

Ketika berbicara tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah yang menyimpang dari yang dimaukan oleh Allah dan Rasul-Nya, maka kita telah berbicara tentang Allah tampa dasar ilmu. Tentu yang demikian itu diharamkan dan dibenci dalam agama. Allah berfirman:
“Katakanlah: ‘Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tampa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah (keterangan) untuk itu dan (mengharamkan) kalian berbicara tentang Allah tampa dasar ilmu.” (QS. Al A’raf: 33)

“Dan janganlah kamu mengatakan apa yang kamu tidak memiliki ilmu padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan diminta pertanggungan jawaban.” (QS. Al Isra: 36)

Wallahu ‘alam

sumber : darussalaf.or.id

(Aqidah) Mengenal Allah Bag.I

Tak kenal maka tak sayang, demikian bunyi pepatah. Banyak orang mengaku mengenal Allah, tapi mereka tidak cinta kepada Allah. Buktinya, mereka banyak melanggar perintah dan larangan Allah. Sebabnya, ternyata mereka tidak mengenal Allah dengan sebenarnya.

Sekilas, membahas persoalan bagaimana mengenal Allah bukan sesuatu yang asing. Bahkan mungkin ada yang mengatakan untuk apa hal yang demikian itu dibahas? Bukankah kita semua telah mengetahui dan mengenal pencipta kita? Bukankah kita telah mengakui itu semua?

Kalau mengenal Allah sebatas di masjid, di majelis dzikir, atau di majelis ilmu atau mengenal-Nya ketika tersandung batu, ketika mendengar kematian, atau ketika mendapatkan musibah dan mendapatkan kesenangan, barangkali akan terlontar pertanyaan demikian.

Yang dimaksud dalam pembahasan ini yaitu mengenal Allah yang akan membuahkan rasa takut kepada-Nya, tawakal, berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya. Yang akan menenteramkan hati ketika orang-orang mengalami gundah-gulana dalam hidup, mendapatkan rasa aman ketika orang-orang dirundung rasa takut dan akan berani menghadapi segala macam problema hidup.

Faktanya, banyak yang mengaku mengenal Allah tetapi mereka selalu bermaksiat kepada-Nya siang dan malam. Lalu apa manfaat kita mengenal Allah kalau keadaannya demikian? Dan apa artinya kita mengenal Allah sementara kita melanggar perintah dan larangan-Nya?

Maka dari itu mari kita menyimak pembahasan tentang masalah ini, agar kita mengerti hakikat mengenal Allah dan bisa memetik buahnya dalam wujud amal.

Mengenal Allah ada empat cara yaitu mengenal wujud Allah, mengenal Rububiyah Allah, mengenal Uluhiyah Allah, dan mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah.

Keempat cara ini telah disebutkan Allah di dalam Al Qur’an dan di dalam As Sunnah baik global maupun terperinci.

Ibnul Qoyyim dalam kitab Al Fawaid hal 29, mengatakan: “Allah mengajak hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya di dalam Al Qur’an dengan dua cara yaitu pertama, melihat segala perbuatan Allah dan yang kedua, melihat dan merenungi serta menggali tanda-tanda kebesaran Allah seperti dalam firman-Nya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian siang dan malam terdapat (tanda-tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Ali Imran: 190)

Juga dalam firman-Nya yang lain: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang, serta bahtera yang berjalan di lautan yang bermanfaat bagi manusia.” (QS. Al Baqarah: 164)

Mengenal Wujud Allah.

Yaitu beriman bahwa Allah itu ada. Dan adanya Allah telah diakui oleh fitrah, akal, panca indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syari’at.

Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan menyimpulkan adanya semuanya itu tentu ada yang mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu, lalu Allah mengabulkannya. Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh Allah di dalam Al Qur’an: “Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman ): ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu’ Mereka menjawab: ‘(Betul Engkau Tuhan kami) kami mempersaksikannya (Kami lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang datang setelah mereka.’.” (QS. Al A’raf: 172-173)

Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah seseorang mengakui adanya Allah dan juga menunjukkan, bahwa manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti syari’at, kita menyakini bahwa syari’at Allah yang dibawa para Rasul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk, menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 41-45)

Mengenal Rububiyah Allah
Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 14)

Maknanya, menyakini bahwa Allah adalah Dzat yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, memberi rizki, mendatangkan segala mamfaat dan menolak segala mudharat. Dzat yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum dan selainnya dari segala sesuatu yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah.

Dari sini, seorang mukmin harus meyakini bahwa tidak ada seorangpun yang menandingi Allah dalam hal ini. Allah mengatakan: “’Katakanlah!’ Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya sgala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” (QS. Al Ikhlash: 1-4)

Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain Allah ada yang memiliki kemampuan untuk melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut telah mendzalimi Allah dan menyekutukan-Nya dengan selain-Nya.

Dalam masalah rububiyah Allah sebagian orang kafir jahiliyah tidak mengingkarinya sedikitpun dan mereka meyakini bahwa yang mampu melakukan demikian hanyalah Allah semata. Mereka tidak menyakini bahwa apa yang selama ini mereka sembah dan agungkan mampu melakukan hal yang demikian itu. Lalu apa tujuan mereka menyembah Tuhan yang banyak itu? Apakah mereka tidak mengetahui jikalau ‘tuhan-tuhan’ mereka itu tidak bisa berbuat apa-apa? Dan apa yang mereka inginkan dari sesembahan itu?

Allah telah menceritakan di dalam Al Qur’an bahwa mereka memiliki dua tujuan. Pertama, mendekatkan diri mereka kepada Allah dengan sedekat-dekatnya sebagaimana firman Allah:

“Dan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai penolong (mereka mengatakan): ‘Kami tidak menyembah mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami di sisi Allah dengan sedekat-dekatnya’.” (Az Zumar: 3 )

Rabu, 29 September 2010

Hukum ASI yang Tertelan Suami

Assalamu'alaikum wr. wb

Pak ustadz, saya menikah sudah 5 th dan di karuniai 2 anak, ketika istri sedang masa menyusui pernah kami melakukan hubungan suami istri dan ketika sedang berhubungan itu tanpa sengaja asi istri tertelan oleh saya. Dikarenakan kurang pahamnya saya tentang hal tersebut maka kejadian itu saya anggap hal yang biasa. Tetapi kemarin, saya mendengar ceramah yang menyebutkan bahwa asi istri adalah haram.

Pertanyaannya:

1. Benarkah asi istri kita haram hukumnya?
2. Bagaimana dengan status pernikahan kami setelah kejadian tersebut karena kami belum tahu hukum tentang asi?
3 Bagaiman solusi atas kejadian tersebut?
Terima kasih untuk jawaban ustadz, wasalam.

hamba allah

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Memang terkadang muncul keraguan di sebagian suami tentang air susu istri yang tertelan suami saat berhubungan, apakah ia sama hukumnya dengan air susu ibu yang diminum oleh seorang anak susuannya?!
Sesungguhnya persyaratan susuan yang menjadikannya orang yang menyusu itu anak dari ibu susuannya adalah sebagai berikut :

1. Susuan tersebut terjadi pada usia-usia di antara dua tahun pertama dari usia anak yang menyusu darinya. Dan jika seandainya usia yang menyusu itu di atas dua tahun maka tidaklah menjadikannya haram untuk dinikahi, ini adalah pendapat jumhur ulama berdasarkan sabda Rasulullah saw, ”Tidak ada rodho’ (susuan) kecuali diantara usia dua tahun.” (HR. Daruquthni dari Ibnu Abbas).

Imam Malik menambahkan dari masa dua tahun itu dengan dua bulan dikarenakan masa dua bulan ini dibutuhkan bagi anak itu sebagai masa transisinya dari mengkonsumsi susu kepada makanan lain. Hal itu apabila anak itu tidak disapih sebelum masa dua tahun sedangkan apabila ia sudah disapih dan makan makanan kemudian menyusu maka susuannya itu tidak menjadikannya sebagai mahram.

Imam Abu Hanifah menentukan masa susuan itu adalah dua tahun setengah. Setengah tahun itu adalah masa transisi bagi anak itu untuk berpindah dari mengkonsumsi susu kepada makanan yang lainnya.

2. Hendaklah anak itu menyusu sebanyak lima susuan secara terpisah sebagaimana kebiasaan, dimana anak itu meninggalkan puting susunya dengan kehendaknya tanpa adanya halangan seperti bernafas, istirahat sejenak atau sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba sehingga menjadikannya lupa dari menyusu. Dalam hal ini tidak pula disyaratkan hisapan-hisapan tersebut harus mengenyangkannya, demikian pendapat para ulama madzhab Syafi’i serta pendapat yang paling kuat dari para ulama madzhab Hambali.

Terhadap orang dewasa yang sudah baligh dan berakal yang menyusu kepada seorang wanita maka jumhur ulama dari kalangan sahabat, tabi’in dan para fuqoha mengatakan bahwa tidak ada susuan yang menjadikannya mahram kecuali apabila terjadi pada saat ia masih kecil, meskipun terjadi perselisihan dalam penentuan batas usia anak kecil tersebut.

Diantara dalil-dalil yang dipakai jumhur adalah :

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

Artinya : “.....Selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS. Al Baqoroh : 233)

Sabda Rasulullah saw, ”Sesungguhnya susuan itu hanyalah yang mengenyangkannya dari rasa lapar.” (HR. Bukhori Muslim) artinya susu yang diminumnya itu mengenyangkannya dan ia tidak memiliki makanan selainnya. Tentunya orang yang sudah dewasa tidaklah termasuk didalamnya terlebih lagi hadits ini menggunakan kata-kata hanyalah. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz IX hal 6637 – 6638)

Dengan demikian air susu istri yang tertelan oleh suaminya saat berhubungan tidaklah menjadikannya haram untuk berhubungan dengannya, tidak pula menjadikannya sebagai anak dari istrinya itu serta tidak pula berpengaruh apa-apa terhadap pernikahan mereka.

Pada masa-masa haidh dan nifas pun hal itu tetap diperbolehkan bagi kedua pasangan tersebut, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Haram bin Hakim dari pamannya bahwa dia bertanya kepada Rasulullah saw,”Apa saja yang dihalalkan bagiku terhadap istriku pada saat dia haidh?’ beliau saw menjawab,’Bagimu apa yang berada diatas sarung..” (HR. Abu Daud)

Hadits terebut memerintahkan bagi suami yang ingin menggauli istrinya pada saat haidh adalah pada bagian diatas pusar karena dikhawatirkan akan terjadi persetubuhan pada kemaluannya jika apa yang dibawah pusar juga diperbolehkan terutama bagi mereka yang tidak bisa mengendalikan gejolak syahwat didalam dirinya, sebagaimana sabda Rasulullah saw,”Maka barangsiapa yang mengitari daerah larangan maka dikhawatirkan ia akan jatuh kedalamnya.” (HR. Bukhori Muslim)

Namun apabila dia mampu mengendalikan gejolak syahwat didalam dirinya dan meyakini apabila dia ‘bermain’ dengan yang dibawah pusar atau bahkan diantara dua paha serta tidak jijik dengan bercak-bercak darah yang mungkin terlihat disekitar kemaluan istrinya maka hal itu diperbolehkan selama tidak memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan istrinya, sebagaimana hadits Rasulullah saw,”Pebuatlah sesuai kehendakmu kecuali nikah (memasukkan kemaluanmu kedalam kemaluan istrimu).” (Hr Muslim dan Abu Daud)

Menyentuh, mencium atau menyedot puting susu istrinya hingga menelan air susunya adalah bagian daripada ‘bermain-main’ didalam bersetubuh seperti halnya terhadap bagian-bagian tubuh lainnya yang dapat menambah kenikmatan bagi kedua pasangan itu sehingga tidaklah ada larangannya. Karena itu semua termasuk didalam batas-batas yang diperbolehkan selama tidak pada duburnya.

Dari Abu Yusuf berkata, ”Aku pernah bertanya kepada Abu Hanifah tentang seorang yang memegang kemaluan istrinya dan istrinya menyentuh kemaluan suaminya untuk bergerak-gerak diatas kemaluannya apakah menurutmu ini tidak boleh?

Abu Hanifah menjawab, ”Boleh, dan aku berharap hal itu dapat menambah pahala yang merupakan investasi baginya.” (Roddul Mukhtar juz 26 hal 388)

Wallahu A’lam

Sumber: eramuslim.com

Selasa, 28 September 2010

Mengatasi Stress

1. Bantu mengatasi masalah.

Satu hal penting dalam mengatasi masalah adalah fokus di dalam penyelesaian masalah. Bantulah istri jika tidak mampu mencari inti masalahnya. Mungkin bisa diawali dengan melakukan analisis kecil dari setiap kejadian yang bisa mengakibatkan stress. Bagaimana mungkin penyelesaian masalah akan didapat kalau masalahnya sendiri tidak dimengerti. Luangkan waktu khusus bersama istri untuk membicarakan banyak hal yang sekiranya bisa menimbulkan stress seperti soal anak-anak, keuangan, kehadiran anggota keluarga lain di rumah, keterbatasan dan kesibukan suami dan lain-lain.

2. Hindari perkara yang akan menimbulkan masalah.

Jika sudah tahu bahwa ada aktivitas yang akan meninbulkan masalah baru maka sebaiknya jangan dilakukan. Misalnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup karena kesulitan ekonomi dengan berutang. Berutang memang salah satu jalan untuk mendapatkan uang dengan mudah. Sejenak masalah mungkin terselesaikan. Namun, sesudah itu, akan timbul masalah baru, bagaimana membayarnya.

3. Jauhkan diri dari situasi-situasi yang menekan.

Beri kesempatan istri untuk beristirahat walau hanya beberapa saat setiap hari. Tubuh yang terlalu lelah sangat mudah sekali untuk mengalami stress. Sesekali berikan kebebasan kepada istri untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Pekerjaan rumah dan anak-anak sementara bisa ditangani suami dengan mengajak orang-orang terdekat yang bisa diminta bantuannya.

4. Cari teman untuk berbagi.

Teman merupakan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup. Bayangkan jika banyak sekali masalah yang dihadapi, tetapi tidak ada teman curhat yang dapat dipercaya. Ibarat gelas, jika diisi air terus menerus, akan tumpah meluber kemana-mana. Pastikan bahwa teman yang dipilih benar-benar yang bisa membantu, bukan yang justru akan menambah masalah baru. Suami tentu saja diharapkan dapat menjadi teman (sahabat) terbaik bagi istri untuk menumpahkan segala masalahnya. Jadilah suami yang menjadikan istri menemukan rasa aman dan merasa terlindungi. Jadilah suami yang sabar menjadi pendengar keluh kesah istri. Dengan begitu, istri tidak perlu lagi mencari orang lain sebagai tempat berkeluh kesah. Insya Allah, curhat dengan suami menjadikan rahasia lebih terjaga.

5. Lakukan relaksasi.

Intinya, istirahat menenangkan pikiran dan tubuh. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan selama proses relaksasi, misalnya membaca buku-buku ringan, mendengarkan musik atau pijat. Pijat merupakan salah satu relaksasi untuk melepaskan diri dari stress. Pijatan tidak hanya ampuh untuk menenangkan pikiran dan jiwa setelah seharian beraktivitas, tetapi juga dapat membantu meregangkan otot-otot yang penat dan menstimulasi peredaran darah. Tidak harus dilakukan di SPA dengan aroma terapinya yang cukup mahal. Pijatan lembut dari suami tercinta akan membuat lebih rileks, tidur lebih pulas, dan bangun kembali dengan badan yang lebih segar.

6. Sempatkan melakukan olah raga.

Olah raga sangat efektif untuk membantu mengatasi stress, karena berolah raga akan memperlancar peredaran darah dan membuka jantung untuk menerima lebih banyak oksigen. Olah raga juga akan membantu supaya bisa tidur lebih nyenyak pada malam hari. Energi yang dilepaskan pada saat berolah raga juga akan menstimulasi tubuh untuk memproduksi lebih banyak endorphins yang merupakan hormon yang membuat kita merasa bahagia. Latihan pernafasan juga terbukti efektif dalam mengendalikan stress.

7. Berpikir positif.

Potensi stress utama juga datang dari pikiran yang terus-menerus menginterpretasikan isyarat-isyarat dari lingkungan secara negatif. Bagaimana seseorang menginterpretasi berbagai peristiwa yang terjadi menentukan apakah ia akan mengalami stress atau tidak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh cara berpikir seseorang dari yang bersifat sederhana sampai yang filosifis menyangkut pandangan hidup. Contoh sederhana, di depan ada gelas berisi air setengah, bagaimana seseorang melihatnya? Setengah penuh atau setengah kosong? Pikiran- pikiran yang menyebabkan stress sering bersifat negatif, penuh kegagalan, hitam-putih, terlalu digeneralisasi, tidak berdasarkan fakta yang cukup, dan terlalu dianggap pribadi. Dalam hidup ini, memang ada berbagai masalah. Pendeknya, ada seribu alasan untuk menjadi cemas kalau kita memikirkan masa depan. Namun, ada seribu alasan juga untuk memandangnya dengan rasa optimis. Jika pikiran negatif dan positif sama-sama bisa terjadi bisa juga tidak, mengapa kita tidak memilih berpikir positif? Dengan berpikir positif, jiwa akan menjadi lebih tenang.

8. Berprasangka baik.

Tidak sedikit persoalan muncul sebetulnya karena buruk sangka (su’uzhann) yang sudah pasti belum tentu sesuai dengan faktanya. Karena itu, bersikaplah husnuzhann (baik sangka). Ketika mendapat kabar tentang suami, orangtua, anak atau orang-orang lain yang dekat dengan kita, berbaik sangkalah. Sebab, boleh jadi, saat sudah terlanjur kesal, marah-marah yang bisa memicu sterss, ternyata apa yang didengar bukan kejadian yang sesungguhnya.

9. Tenang.

Tanamkan pada diri, bahwa istri dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik, daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. Bantulah istri berpikir dengan jernih ketika menghadapi suatu masalah. Ketenangan akan memudahkan mencari solusi yang tepat dalam menghadapi setiap persoalan.

10. Sabar.

Sabar merupakan cara mengatasi stress yang paling jitu. Jika tidak dengan kesabaran, bagaimana mungkin istri akan sanggup menghadapi setiap masalah anak-anak dengan baik dari sejak bangun tidur sampai tidur kembali. Sabar disertai dengan niatan ikhlas hanya semata-mata untuk mencari ridha Allah akan menjadi energi yang luar biasa dalam menjalani kehidupan. Dengan begitu, seberat apapun beban yang diemban istri, insya Allah akan dapat dilakukan dengan ringan.

11. Tawakal.

Tak ada masalah yang tidak ada penyeselesaian. Bertawakallah kepada Allah, insya Allah, Allah akan memberi kita jalan yang kadang di luar perkiraan. Saat ada kebutuhan sangat mendesak, rasanya sudah tidak ada jalan keluar, tanpa diduga ada yang mengantarkan rezeki ke rumah untuk memenuhi kebutuhan. Kepasrahan puncak kepada Allah perlahan akan meringankan beban dan tidak menimbulkan stress.

12. Doa.

Berdoalah selalu kepada Allah Swt. dalam menyelesaikan masalah. Sebab, hanya Allahlah yang paling mengerti apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Doa akan menguatkan kita dalam menghadapi masalah seberat apapun.

Sumber: Rahasia Keluarga Sakinah (fb)

~Catatanku untuk Wanita~

"..Lihatlah disana literatur-literatur bertumpuk membahas tentangmu
sebagai makhluk yang berbeda dengan kaum kami. Engkaulah topik yang menjadi inspirasi sekaligus menjadi kuncup-kuncup nan mempesona dalam menggerakkan pena dan tinta para penulis. wahai belahan jiwa kaum kami, pembicaraan tentangmu tidak akan pernah gersang atau pun usang seiring musim silih berganti.."

****

Sepertinya anak kecil tadi[1] menunggu sang ayah keluar dari masjid. Ia berdiri pada jarak kurang dari 5 meter dari pintu masjid, dekat dengan tempat wudhu bagian depan. Umurnya mudah ditebak walaupun secara tak pasti. Setidaknya ia berada pada fase usia anak-anak Play Grup atau Taman Kanak-kanak. .

Ada yang mengagumkan, kawan.

Ingin kuberbicara dengan bidadari kecil ini. Kuucapkan salam. Dia pun memutarkan badannya agar bagian depan tubuh dan mukanya tak berhadapan denganku. Begitu sempurna pakaian yang membungkus dan membalut tubuhnya. Terpolesi pula dengan cadar untuk menutupi wajahnya.

Subhanallah.

Allahu akbar. .

Telah terurai rasa malu wanita-wanita yang memamerkan dan mempertontonkan kecantikannya di luar sana.

Telah tertimbun begitu dalam rasa malu wanita-wanita yang berjalan berlenggak-lenggok di jalan.

Telah tercabik rasa malu wanita-wanita yang berada di akhir zaman ini yang menandakan musim fitnah datang bertandang menggerogoti puing-puing keimanan anak adam.


Wahai saudariku muslimah.

Janganlah engkau mengikis keimanan kami dengan cara bertabarruj.

Allah berfirman,

“Dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.”[2]

Tahukah engkau tentang tabarruj itu?

Engkau menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhmu di hadapan laki-laki non mahram [3]. Engkau menampakkan betis, lengan, kepala dan rambutmu. Engkau keluar rumah dengan dandanan memikat dan mengundang fitnah [4]. Engkau pampang foto-fotomu di dunia maya ini terlebih dengan senyuman menggoda.

Tak kah engkau sadar bahwa itu semua adalah praktek kemungkaran yang dahsyat menerjang dan melanggar syariat? Tak sadarkah bahwa itu semua menyebabkan murka, siksa dan amarah Allah? Siapkah engkau kedatangan hujan bencana di alam ini?

Saudariku muslimah. . .

Suburkanlah keimanan kami dengan menggantil foto profilmu di dunia maya ini. Jangan seret kami ke arah kemaksiatan yang berujung di neraka.

Mungkin engkau ingin dikatakan cantik sehingga engkaupun tersanjung. Baiklah. Kukatakan engkau itu cantik. Namun apakah perkataan ini merupakan mata air kebahagiaan yang menyirami bunga-bunga keimananmu? Tidak wahai saudariku karena penilaianku hanya fisik semata. Engkau akan cantik dan anggun dengan kemuliaan risalah langit yang kau rengkuh di jalan ilmu.

Saudariku muslimah. .

Hidayah itu amat mahal. Tak terjual di pasar dan jalanan. Pula, hidayah itu mudah beterbangan lalu terurai dan luntur bersama hembusan angin. Karenanya, bergabunglah dengan saudarimu yang shalihah. Mereka telah mendahuluimu dalam hal ilmu dan amal. Nikmati syahdunya hidayah bersama mereka.

Wahai saudariku yang shalihah dan telah mendahului sebagian yang lain dalam ilmu dan amal.
Doakanlah saudarimu agar bisa bergabung dalam kafilah wanita-wanita yang didamba surga. Mereka pun adalah perindu surga dan hendak menginginkan rengkuhanmu. Sertakan mereka dalam setiap sujud yang engkau rebahkan di hadapan Ar-Rahman. . . .

Sekian, Semoga bermanfaat. .
Dari saudara kalian,

Fachrian Almer Akira
(Yani Fachriansyah Muhammad As-Samawiy)

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atubu ilaika. . .
_______
Footnote:

[1]. “Tadi” disini sehabis isya’ (Jum’at 11 Juni 2010) di masjid ‘Aisyah Mataram, Lombok.

[2]. QS. Al-Ahzab: 33

[3]. Poin ini adalah salah satu pengertian tabarruj yang di sebutkan al-Maududi dalam Tafsir Al-Hijab. Lihat keterangan ini dalam kitab Munazharah Mubhijjah Baina Muhajjabah wa Mutabarrijah (edisi terjemahan) oleh Syaikh Ibrahim bin Fathi bin Abd. Al-Muqtadir. Penerbit Amzah, hal. 12

[4]. Lihat penjelasan lengkap tentang hal ini dalam kitab Hiraasatu Al-Fadhilah oleh Syaikh Bakr Abdullah Abu Zaid. .

UNTUK PARA SUAMI

Bila malam sudah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah istri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda.Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi oleh gurat-gurat kepenatan karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejap,

Kalau saja tak ada air wudhu yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tak ada lagi.

Sesudahnya,bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, Tubuh letih istri Anda barangkali belum benar benar menemukan kesegarannya. Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan pipis tak habis-habis. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi pipis lagi. Padahal tangan istri Anda pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda pikirkan tentang dia? Masihkah Anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng sementara di saat yang sama Anda menuntut dia untuk menjadi istri yang penuh perhatian, santun dalam bicara, tulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai istri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban istri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja saya tidak tengah mengajak Anda membiarkan istri kita membentak anak-anak dengan mata rnembelalak. Tidak.

Saya hanya ingin mengajak Anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar. Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita rnenjerit karena cubitannva yanq bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang istri shalihah memang tak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi istri shalihah tetaplah manusia yang membutuhkan penerimaan. Ia juga butuh diakui, meski tak pernah meminta kepada Anda.

Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, butuh telinga yang mau mendengar. Kalau kegelisahan jiwanya tak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tak pernah Anda akui keberadaannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan istri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, istri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi Saw. tak mau mendengar melainkan semata karena dibakar api kecemburuan.

Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi 'Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Alhasil,ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu kita berikan. Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari. Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang.

Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan pikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apa pun ia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski ia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya,
marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan
waktu telah melewati tengah malam, pandanglah istri Anda yang terbaring letih itu.lalu pikirkankah sejenak, tak adakah yang bisa kita lakukan sekedar Untuk menqucap terima kasih atau menyatakan sayang? Bisa dengan kata yang berbunga-bunga, bisa tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya.

Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman hangat untuk istriku. Perlukah aku hantarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin sekedar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tak salah niat kita.

Kalau kita terlibat dengan pekerjaan di dapur, rnemandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarkannya ke TK, itu bukan karena gender-friendly;tetapi semata karena mencari ridha Allah. Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tak ada artinya apa yang kila lakukan.

Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-kiyamah.

Alaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah Anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih. Semoga dengan kerelaan kita untuk menyatakan terima-kasih, tak ada airmata duka yang menetes dari kedua kelopaknya.

Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga baginya,
tak ada lagi istri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal
karena merasa tak didengar. Dan semoga pula dengan perhatian yang kita berikan kepadanya, kelak istri kita akan berkata tentang kita
sebagaimana Bunda 'Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya,Rasulullah Saw., "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."

Sesudah engkau puas memandangi istrimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya. Hamparkanlah ke tubuh istrimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak lekang oleh perubahan,

Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang istri kita.
"Wahaimanusia, sesungguhnya istri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,"kata Rasulullah Saw.melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah.

Takutlah kepada Allah dalam mengurus istri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik. "Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah. Kelak kita harus melaporkan kepada Allah Taala bagaimana kita menunaikan amanah dari-Nya, apakah kita mengabaikannya sehingga gurat-guratan dengan cepat rnenggerogoti wajahnya, jauh lebih awal dari usia yang sebenarnya?

Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik untuk istri ? Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai suami Saya sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada sedikit pun kebaikan di mata istri. Saya hanya berharap istri saya benar-banar memaafkan kekurangan saya sebagai suami. Indahya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya

-(hamzah)-

-------------------------------------------------------------
berbahagialah bagi seorang suami yang bisa meluluhkan egonya demi kesakinahan rumah tangganya. itu bukan sebuah kekalahan melainkan kemuliaan bagimu. jika engkau menuntut istrimu untuk sempurna kenapa engkau enggan untuk menerima tuntutan istrimu agar engkau juga berubah menjadi lebih baik...?
-------------------------------------------------------------

~Suratku untuk Wanita Perindu Surga~

"..untukmu kupersembahkan risalah ini. kupilih kata-kata yang bersahabat di jiwa. kuharap dentuman-dentuman kalimatnya mampu menyiram keimanan hingga tumbuh subur berbuah takwa.."

Assalamu’alaikum warohmatulloh._

Segala puji bagi Alloh tuhan semesta alam. Dialah yang menciptakan langit tanpa tiang. Dialah yang membagikan rizki berlimpah buat hamba-hambaNya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dialah yang maha perkasa lagi berkuasa. Siapapun yang Alloh berikan petunjuk maka tidak ada seorangpun yang mampu menyesatkannya. Begitupun sebaliknya, siapapun yang sesatkan maka tiada seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah teruntuk penghulu para nabi, Muhammad sholollohu’alahi wasallam. Beliau telah menjelaskan semua perkara dan hukum yang mengantarkan kita menuju surga. Begitu pula sebaliknya, segala yang sesuatu yang menyebabkan kita terjerumus dalam kubangan neraka maka beliau telah peringatkan agar menjauhinya.

Saudariku yang mulia

Saat ini aku melihatmu sebagai orang yang bersemangat dalam menunaikan kewajiban syar’i. Berusaha pula mencintai Alloh dan Rosul-Nya.. Alhamdulillah kini engkau mendapat hidayah dan pujilah Alloh sebanyak-banyaknya atas anugerah ini karena tidak semua orang mendapatkannya. Aku berdoa mudah-mudahan Alloh tetap menganugerahkanmu kekuatan agar engkau tetap dalam ketaatan.

Namun demikian saudariku, perjalanan hidup ini masih panjang dan penuh aral rintangan. Fitnah syubhat dan syahwat siap mengikis keimanan karena memang syaitan tak akan pernah berhenti membidik anak adam dengan busur panah godaannya.

Ketahuilah wahai saudariku bahwa seorang yang mendapat hidayah bagaikan seorang yang telah mendapatkan kunci sebuah lorong yang panjang. Tidak hanya memegang kunci itu namun ia harus membuka gerbang dan bersegera menyusuri lorong setapak demi setapak walau harus dengan merangkak atau berpeluh keringat karena di penghujung sana terdapat taman-taman kebahagian yang hakiki nan sejati.

Untuk itulah kugoreskan pena ini. Aku ingin membantumu mendapatkan penerang jalan yang sulit padam. Taukah engkau tentangnya???

Engkau akan mendapatkannya dengan mengikuti kajian-kajian ilmu syar’i baik dengan menghadiri majelis taklim, mendengar rekaman-rekaman kajian ataupun dengan mempelajari buku keislaman yang shohih sehingga bertambah pula kapasitas keilmuan yang kau miliki.

Dengan ilmu syar’i maka engkau akan mampu menerangi jalan sehingga kegelapan lorong yang kau lalui mulai terkikis sehingga tiba saatnya nanti engkau akan berada di penghujung lorong lalu menyusuri taman kebahagian. Subhanalloh.

Saudariku muslimah. . . . .
Ketahuilah bahwa setiap muslim dan muslimah diperintahkan untuk menuntut ilmu lebih-lebih ilmu tentang agama islam yang mulia sehingga mereka akan memahami islam yang bersumber dari al-qur’an dan as-sunnah. Kita tidak akan bisa melaksanakan agama kita dengan benar kecuali belajar islam yang benar berdasarkan al-qur’an dan as-sunnah menurut pemahaman salafushsholih. Agama kita adalah agama ilmu amal karena Rosululloh diutus dengan membawa ilmu dan amal sholih.

Menuntut ilmu syar’i adalah jalan yang lurus untuk dapat membedakan antara haq dengan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah, yang ma’ruf dan yang munkar dan antara sesuatu yang bermanfaat atau tidak. Menuntut ilmu akan menambah hidayah serta membawa kepada kebahagiaan dunia dan akherat.

Setiap muslim dan muslimah pasti menginginkan surga. Sungguh duhai saudariku, jalan yang ditempuh menuju negeri yang penuh dengan kenikmatan itu adalah dengan menuntut ilmu syar’i.

Maukah engkau jika Alloh mudahkan surga untukmu??

Maukah engkau jika malaikat membuka sayapnya lalu mengepakkannya untukmu karena ridho denganmu???

Maukah engkau jika seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi hingga ikan di air mendo’akanmu ampunan???

Tak inginkah engkau berada di salah satu taman-taman surga???

Tak inginkah engkau jika Alloh menyanjungmu diantara para malaikat???

Maukah engkau mendapat keutamaan bagai keutamaan bulan diantara seluruh bintang????

Jawabannya adalah dengan menorehkan tinta di majelis ilmu….

Saudariku muslimah

Cobaklah kita tengok para salaf yang telah mendahului kita dalam hal ilmu dan amal. Mereka adalah orang-orang yang begitu bersemangat dalam meneguk manisnya madu ilmu. Begitu pula para sahabiyah begitu gigih. Maka jangan pula ditanya perjuangan para ulama dalam berburu ilmu. Mereka melintasi padang pasir selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan satu hadist. Bahkan ada diantara mereka yang rela menjual atap rumahnya hanya untuk membeli alat tulis guna menulis hadist.

Taukah engkau tentang imam malik??? Dialah salah satu imam madzhab yang pernah menimba ilmu dari generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang jumlahnya banyak sekali. Menurut imam nawawi jumlahnya mencapai 900 ulama. Ada pula seorang ulama yang tidak pernah absen mengikuti majelis ilmu selama 50 tahun.. Subhanalloh, apalah kita dibanding mereka???

Saudariku muslimah.. (semoga Alloh selalu menjagamu dalam ketaatan)

Ilmu yang benar adalah ilmu yang bersumber dari al-qur’an dan as-sunnah sesuai dengan pemahaman salaf, bukan dengan pemahaman sendiri ataupun kelompok.

Ilmu yang benar adalah ilmu yang menjadikan pemiliknya lebih tunduk terhadap dalil, bukan malah menentang dalil.

Ilmu yang benar adalah ilmu yang semakin dipelajari maka bertambahlah iman dan rasa cinta teruntuk Rabb semesta alam.

Saudariku yang mulia
Beusahalah istiqomah dalam menuntut ilmu maka engkau akan menjadi incaran laki-laki berilmu syar’i pula. Engkau akan menjadi istri bagi suamimu kelak. Dengan ilmu engkau akan mendapatkan kemuliaan layaknya permaisuri raja di permukaan bumi. Engkau akan diberi taufik oleh Alloh sehingga engkau akan dimudahkan menaati suami terkasih hingga surga akan kau dapatkan. Engkau pula akan menjadi perhiasan terindah di dunia bagi suamimu yang soleh….
Duhai wanita yang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki..

Engkau adalah ibu bagi anak-anakmu kelak. Dengan ilmu, kau akan mampu menumbuhkan bunga layu tak segar di taman kebahagiaan. Engkau akan mampu mendidik anak-anakmu menjadi punggawa berilmu yang akan memperjuangkan agama Alloh dan mencintai segenap kaum muslimin. Engkau adalah samudera kasih sayang yang tiada bertepi hingga anak-anakmu menjadi tangguh menyusuri terjalnya kehidupan. Engkau akan menjadi sekolah bagi anak-anakmu dan tentulah surga berada dibawah telapak kakimu.

Baiklah saudariku, aku harus segera mengakhiri tuturku karena takut engkau akan jemu. Namun aku kembali mengajakmu untuk segera bergegas menuntut ilmu syar’i karena ilmu adalah taman tersejuk bagi hati. Semoga Alloh menganugerahkan kita syahid dalam keadaan menuntut ilmu dan mendakwahkannya.
Wallohul muwaffiq ‘ala shirotim mustakim..


_.dari saudaramu yang membutuhkan cinta-Nya._

By Fachrian Almer Akiera
(Yani Fachriansyah Muhammad As-Samawiy)

~> T e r p e s o n a l a h ( S e r i a l C i n t a) <~

Cinta adalah percikan bahagia. Hati yang bahagia adalah hati yang bercucuran cinta. Tuk tumbuhkan cinta maka perkenalan dengan yang dicinta adalah suatu hal yang mesti dilalui..

Cintailah lelaki ini melebihi cintamu padaku dan aku mencintai lelaki ini melebihi cintaku padamu. Baiklah, saatnya engkau harus kembali terpesona...

*****

Inginku mengajak anda memperkenalkan seorang laki-laki yang didamba surga. Dialah laki-laki yang ditinggalkan orang tuanya semenjak balita. Dialah lelaki padang pasir yang memiliki keistimewaan dan kesempurnaan yang sulit kutorehkan dengan kata-kata. Namun begitu, kuusahakan untaian kata-kataku ini mewakili ucapan-ucapan mereka yang pernah melihatnya, bersamanya dalam suka dan duka, mendengar tutur katanya sekaligus menyaksikan sosoknya yang begitu berbekas dalam jiwa.

Duh, tak sabar lagi pena ini menari untuk kawan dan memang untuk kawanlah kupersembahkan tentangnya..


>>Binar Indah Matanya

Lebar dan hitam kedua matanya nan berkelopak panjang. Bulu matanya amat letik menawan. Alisnya melengkung rapi bak bulan sabit dan bersambung.

>>Tampan Wajahnya nan Rupawan

Sekiranya lelaki ini hidup saat ini maka para wanita akan tergila-gila dengan elok rupanya. Mereka akan terpesona. Bagaimana tidak, kawan?? Wajahnya begitu tampan, cerah nian seolah-olah di mukanya lah lintasan peredaran mentari. Manis pula dipandang. Ketika ia bergembira maka bercahayalah rona wajahnya nan mempesona. Rekan-rekannya mengibaratkan wajah lelaki itu dengan potongan rembulan saat purnama menjelang yang mengikis gelapnya malam.

Subhanallah, sungguh elok rupanya bak terbitnya mentari di ufuk timur. Ketika lelaki itu marah, mukanya akan memerah seakan-akan ada biji buah delima.

Duhai kawanku, kerabatku, saudaraku, saudariku…

aku tidaklah mengada-ada bertutur karena begitulah rekan-rekannya berucap.

Salah satu rekannya berkata : ”jika aku melihatnya seakan-akan aku melihat matahari yang sedang terbit.”

Kawannya yang lain bertutur: ”apabila dia bergembira, wajahnya bercahaya sehingga terlihat seperti potongan rembulan.

Wanita muda yang menjadi salah satu belahan jiwanya pernah berkata: ”jika aku melihat keringat yang ada (menetes) di wajahnya, ia (begitu) bersinar bagai kilat yang melintas.”

Pernah suatu ketika ada orang yang melihatnya di suatu malam yang cerah kemudian orang tersebut berkata sambil tertegun: ”aku memandangnya, kemudian kupandang rembulan, dia memakai baju merah, ternyata dia lebih indah dari rembulan.”

Subhanallah kawan.. tidakkah engkau jatuh hati??


>>Keringatnya pun Harum Semerbak

Memang demikian adanya. Keringatnya yang membasahi tubuhnya begitu wangi mengalahkan harumnya wewangian. Orang-orang akan mengetahui bahwa dia melewati suatu jalan karena harum tubuhnya yang tersiar.

Seorang temannya berkata: ”(butiran-butiran) keringatnya merupakan minyak wangi yang paling harum"

Rekan wanitanya berucap pula: ”keringatnya lebih harum dari minyak wangi"

Rekan yang lain bertutur: ”aku pernah menggapai tangannya kemudian kuletakkan diwajahku, ternyata tangannya lebih sejuk dari embun dan aromanya lebih wangi dari misik.”


>>Mereka Begitu Cinta dengan Sosoknya

Kawanku yang kucinta.

orang-orang yang bergaul dengannya begitu mencintainya sampai pada batas hayam (tergila-gila). Mereka mencintainya karena kesempurnaannya yang menjadi idaman dan sosoknya yang menenteramkan jiwa bagi yang memandang. Mereka mati-matian untuk mengerumuninya dan mengagungkannya.

Lihatlah kawan, mereka mampu menceritakan secara detail tentang lelaki itu. Tentang putih kulitnya, renggang gigi depannya, wajahnya yang seputih pedang yang tajam, tulang persendiannya yang besar, indah nan serasi betisnya, lembut nan halus bulu dadanya dan hal-hal lainnya yang menggambarkan secara utuh sosok lelaki itu. Itulah salah satu tanda cinta mereka yaitu mengetahui segalanya tentang figur yang dicinta..


>>Nyawapun Mereka Pertaruhkan untuk Lelaki Itu

Tidakkah engkau tau bahwa nyawapun mereka taruhkan demi lelaki itu?? Marilah sejenak bersamaku melihat buktinya..

Ada dua anak kecil yang sangat mencintai lelaki itu. Ketika keduanya mendengar kabar kepastian bahwa lelaki itu dicela maka keduanya bertekad membunuh si pencela.. iya kawan, membunuh si pencela.
Anak kecil pertama berkata dengan penuh ketegasan dan jiwa kesatria : ”. . .demi Allah jika aku bertemu dengannya (si pencela), niscaya aku dan dia (si pencela) tidak akan berpisah sampai salah satu diantara kami terbunuh.”

Anak kedua pun berkata demikian. Kemudian ketika keduanya bertemu dengan si pencela lelaki itu, segera pedang-pedang terhunus dan larut dalam pertarungan, merekapun berhasil membunuh si pencela.

Subhanallah, alangkah besarnya kekuatan cinta yang tertancap dalam sanubari kedua anak itu. Cinta mampu menghunus tajamnya pedang hingga mengalirkan darah di kancah peperangan.

>>Tahukah Kawan Siapakah Lelaki Itu??

Dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang begitu sempurna perawakannya, yang begitu cinta kepada kita sebagai umatnya, yang tak ingin umatnya terjerumus dalam kubangan neraka, yang telah mengajarkan kita agama Tuhannya, yang dinantikan surga, yang menjadi teladan seluruh umat hingga akhir zaman, yang, yang, yang, yang,….

Duhai kawan dimanakah cinta kita teruntuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dibanding pesona cinta beliau kepada kita??

Dimanakah cinta kita teruntuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dibanding gelora cinta para sahabat teruntuk beliau??

Cobalah kita tengok gelora cinta dua anak kecil dari kaum anshar yang kututurkan diatas. Keduanya bertaruh nyawa untuk membunuh Abu Jahl yang telah mencaci Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kekuatan cintanya mampu mengeluarkan pedang dari sarungnya hingga berhenti setelah darah tertumpah. Bagaimana dengan kita???? Jangan biarkan cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertepuk sebelah tangan, kawan..


********

catatan penulis:

Para sahabat yang kukutip ucapannya di atas yang menceritakan gambaran fisik Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah Ali bin Abi Thalib, Jabir bin Samurah, ar-Rabi binti Mu’adz, ummul mukminin Aisyah, Ka’ab bin Malik, sahabat Anas, dll.

Sumber tulisan:

1. Kitab ar-Rahiq al-Makhtum (edisi terjemahan) karya syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri

2. Majalah al-Furqon

Senin, 27 September 2010

Empat Wanita Dalam Surga Dan Empat Wanita Dalam Neraka

4 Wanita Dalam Surga :

1. Wanita yang menjaga diri dari berbuat haram, berbakti pada Allah swt, Rasul dan suaminya.
2. Wanita yang menerima dengan senang hati keadaan serba kekurangan dengan suaminya dan banyak keturunannya serta penyabar.
3. Wanita yang bersifat pemalu dan bila suaminya pergi ia menjaga diri dan harta suaminya dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perbuatan yang tidak layak.
4. Wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai anak masih kecil lalu menahan dirinya untuk kawin lagi karena ingin mengurus anak-anak dan mendidik serta memperlakukannya dengan baik, dan bersedia kawin lagi karena khawatir anaknya akan sia-sia / terlantar.

4 Wanita Dalam Neraka ( kecuali telah bertobat) :

1. Wanita yang mulutnya jelek pada suaminya dan jika suaminya pergi ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memaki / memarahinya.
2. Wanita yang memaksa suaminya membeli apa yang suaminya tidak mampu.
3. Wanita yang tidak menutupi dirinya dari laki-laki lain dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasan dan kecantikannya untuk menarik perhatian laki-laki lain.
4. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur serta tidak berbakti pada Allah swt dan suaminya.


Sumber: Rahasia Keluarga Sakinah

Sandaran Hati

Ya Rabb .Yang Maha Lembut… dan Yang Maha Kasih……….
Kelembutan dan kasih sayangMU sangat kurasakan...
Terasa gelora rasa cinta ini menyesakkan dada...
Memenuhi kerongkonganku… ..
Memenuhi syarafku…………………………………
Memenuhi kelopak mataku dengan kebeningan air mata………….
Saat teringatku pada SANDARAN HATI yang selalu menyejukkan………….
Selalu menentramkan hati Yang Maha Sempurna
Ingin kukorbankan seluruh hidupku untukNYA….
Betapa bahagia pabila kudapat melihat DIA tersenyum..,
Tapi bagaimana agar kudapat tahu DIA tersenyum…
Aku hanya bisa berbuat sesuatu agar DIA tersenyum padaku…

Oh…maafkan aku…SANDARAN HATIku…
Mungkin aku belumlah dapat memenuhi syarat agar ENGKAU tersenyum padaku
Aku belum sepenuhnya mengetahui ilmu tentangMU….
tentang KeagunganMU…
Tentang KebesaranMU…semua tentangMU…
Aku ingin mencari dan terus mencari dan mencari… sampai kapanpun…
Bahkan mungkin sampai akhir hayatku…
Sampai ENGKAU panggil aku…
Semoga pada saat ENGKAU panggil aku…
Ilmuku tentang-MU sudah dapat membuatMU Tersenyum…mungkinkah….

Ya RAHMAN …Ya RAHIM…ampunkan hamba ini
Yang hanya dapat bergantung pada-MU…
Karena ENGKAUlah SANDARAN HATIku… tiada yang lain..
ENGKAU tempatku meminta dan memohon pertolongan…
ENGKAU tempatku mengadu…
Tapi ku selalu serahkan persoalanku padaMU…
Karena ENGKAU yang tak pernah membuatku kecewa….
Karena ENGKAU yang selalu mengerti aku….
ENGKAU tempatku mohon ampunan atas dosaku…
Karena hanya ENGKAUlah yang dapat meng-ampuni setiap dosaku….
Tak dapat kubayangkan hidupku tanpa-MU…tanpa bimbinganMU…
Genggamlah aku selalu…dan jangan pernah lepaskan aku….
Jangan pernah ENGKAU pergi dari hatiku….
Karena pastilah ku jadi orang yang sia-sia….
Tanpa ENGKAU di hati….

MENGAIS SATU CINTA

Ya Rabb,
Entah untuk kesekian kali
Mata, lisan, telinga diperintahkan untuk
ikuti kata hati yang tak lurus
Berbalut nafsu syahwati
Hanya untuk seteguk manisnya dunia
Telah sekian kali Kau hadapkan diri
Menempuh perjalanan panjang
Bersama hati yang ringkih
Dan Kau ajarkan hamba tuk mengerti
Tentang makna cinta hakiki

Ya Rabb,
Di malam ini
Aku bersimpuh, dengan khauf dan rojaku
Basuhlah hati penuh luka ini
Dengan kucuran ampunanMu
Bersihkan hati yang ternoda ini
Dengan luas Kasih sayangMu
Gantilah hati ini......dengan sebuah hati baru dariMu

Ya Rabb,...
aku tak kuasa berlari lagi
Kini aku akan berhenti ....
Dan mulai berbenah diri
Bukankah Kau selalu menemani?
Jadikan setiap bisikan hati adalah bisikan kebaikan
Yang menyelimuti dunia dalam cahaya TerangMu

Ya Rabb....
Jangan biarkan satu cinta
Mengalahkan seribu cinta
Yang khusus kupersembahkan untukMu...
Kali ini izinkanku melangkah pasti
Bersandar hanya padaMU
Menggantungkan seluruh harap hanya pada kuasaMu
Untuk menjemput
Satu cinta syar'i yang hakiki bagiku
Hanya karenaMu
Hanya dengan skenarioMu
Hanya dengan keridhoanMu

Rabbku....
HambaMu mengais cintaMu
Hati ini hanya milikMU
Cinta inipun hanya pantas dipersembahkan untukMu
TELAH KUJUAL SEMUA RASA
Untuk membayar hari-hari pertemuan denganMu
Dan saat menantapMu dengan SELURUH RASA
CINTAKU.....

Mencintai Rabb , untuk ma'rifatullah, mahhabahtullah.kuatkan azzam ku untuk menjual semua diriku, jasad, ruh dan cintaku hanya untuk apa-apa yang disisi Allah.Jiwa ini begitu rapuh dan ringkih, akal ini pun begitu bodoh untuk fahami semua rencana Allah,,,namun kemanakah hati kan berpaling jika tidak padaNya....

( Yang sedang mengais cinta Rabbnya, yang sedang menyakinkan diri tuk berserah diri hanya padaNya....yang belajar untuk mengejar cinta...)

Allohu

Engkau mendengar luahanku,
ketika ku sedih.
Engkau memberi rahmat-Mu,
ketika ku gembira.
Engkau kurniakan hidayah-Mu,
ketika ku lalai.
Engkau mengampuniku,
ketika ku sujud..
bertaubat pada-Mu.

Ya Allah...aku cinta pada-Mu
Kuatkan hati ini dengan cinta,
Jernihkan jiwa ini dengan kerinduan,
Zahirkan perbuatan ini dengan ketaatan,
Bentengkan nafsu ini pada ketakutan..
pada Mu, ya Ilahi.
Teguhkanlah iman ku,
Bimbinglah ilmu ku,
Mudahkan lah urusanku..
dalam menghadapi ujian-Mu,ya Allah.
Tiada daya upaya melainkan
dengan izin-Mu
Bukakanlah hijab yang menghalangi,
dalam mengenali..makrifah pada Mu, ya Allah.

Agar diri ini..
mencapai derajat taqwa,
cinta dari Mu..
Oleh Mu,diri mendengar..
Oleh Mu,diri melihat..
Oleh Mu,diri bicara..
Oleh Mu,diri marah..
Oleh Mu,diri melangkah..
Supaya wajah ini dapat menghadap..
Wajah redha Mu..
Tuhan bagi segala keindahan.
Segala puji bagi-Mu,ya Allah.
Harumkan lah cinta ini mewangi,
di sepanjang kehidupan fana ku.
Aku rindu..aku mengharap..
pertemuan dengan Mu,
..bersama dengan keredhaan Mu.

Lelaki Idaman

Lelaki idaman saya adalah…
Seorang lelaki yang beriman…
Yang hatinya disaluti rasa takqwa kepada Allah…
Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam…
Yang sentiasa haus dengan ilmu…
Yang sentiasa dahaga akan pahala…
Yang solatnya adalah maruah dirinya…
Yang tidak pernah takut untuk berkata benar…
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu…
Yang sentiasa bersama kumpulan orang-orang yang berjuang di jalan Allah…

Lelaki idaman saya adalah…
Lelaki yang menjaga tuturkatanya…
Yang tidak bermegah dengan ilmu yang dimilikinya…
Yang tidak bermegah dengan harta dunia yang dicarinya…
Yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yang penyayang…
Yang mempunyai ramai kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jembalang…

Lelaki idaman saya adalah…
Lelaki yang menghormati ibunya…
Yang sentiasa berbakti kepada kedua orang tua dan keluarga…
Yang akan mendidik isteri dan anak-anak mendalami Islam…
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan…
Kerana dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat…


Lelaki idaman saya…
Sentiasa bersedia untuk menjadi imam…
Yang hidup dibawah naungan Al-Quran dan mencontohi sifat Rasulullah…
Yang boleh diajak berbincang dan berbicara…
Yang menjaga matanya dari berbelanja…
Yang sujud penuh kesyukuran dengan rahmat Allah keatasnya…

Lelaki idaman saya…
Tidak pernah membazirkan masa…
Matanya kepenatan kerana penat membaca…
Suaranya lesu kerana penat mengaji dan berzikir…
Tidurnya lena dengan cahaya keimanan…
Bangunnya subuh penuh kecergasan…
Kerana sehari lagi usianya bertambah penuh kematangan…

Lelaki idaman saya…
Sentiasa mengingati mati…
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat…
Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga…
Agar berputik tunas yang bakal menjadi baka yang baik…
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian…

Lelaki idaman saya adalah…
Lelaki yang tidak terpesona dengan buaian dunia…
Kerana dia mengimpikan syurga…
Di situlah rumah idamannya…
Dan dia ingin membawa saya bersama…
Dialah lelaki idaman saya…

Tips Cinta ini telah dikirimkan oleh saudari Zulira Mohmad.
salam semangat

Lelaki Acuan Al-Quran

lalah Seorang Lelaki Yang Beriman Yang Hatinya Disaluti Rasa Taqwa Kepada Allah swt
Yang Sentiasa Haus Dengan IImu
Yang Sentiasa Dahaga Dengan Pahala
Yang Solatnya Adalah Maruah Dirinya
Yang Tidak Pernah Takut Berkata Benar
Yang Tidak Pernah Gentar Untuk Melawan Nafsu

Lelaki Acuan AI-Quran
lalah Lelaki Yang Menjaga Tuturkatanya
Yang Tidak Bermegah Dengan IImu Yang Dimilikinya
Yang Tidak Bermegah Dengan Harta Dunia Yang Dicarinya
Yang Sentiasa Berbuat Kebaikan Kerana Sifatnya Yang Pelindung
Yang Mempunyai Ramai Kawan Dan Tidak Mempunyai Musuh

Lelaki Acuan AI-Quran
lalah Lelaki Yang Menghormati Ibubapanya
Yang Sentiasa Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Dan Keluarga
Yang Bakal Menjaga Keharmonian Rumahtangga
Yang Akan Mendidik Anak-Anak Dan Isteri Mendalami Agama Islam
Yang Mengamalkan Hidup Penuh Kesederhanaan Kerana Dunia Baginya

Adalah

Rumah Sementara Menunggu Akhirat
Lelaki Acuan AI-Quran
Sentiasa Bersedia Untuk Agamanya
Yang Hidup Di Bawah Naungan AI-Quran Dan Mencontohi Sifat Rasulullah SAW
Yang Boleh Diajak Berbincang Dan berbicara
Yang Sujudnya Penuh Kesyukuran Dengan Rahmat Allah Ke Atasnya

Lelaki Acuan AI-Quran
Tidak Pemah Membazirkan Masa
Yang Matanya Kepenatan Kerana Kuat Membaca
Yang Suaranya Lesu Kerana Penat Mengaji Dan Berzikir
Yang Tidurnya Lena Dengan Cahaya Keimanan
Yang Bangun Subuhnya Penuh Dengan Kecerdasan
Kerana Sehari Lagi Usianya Bertambah Penuh Kematangan

Lelaki Acuan AI-Quran
Sentiasa Mengingati Mati
Yang baginya Hidup Di Dunia Adalah Ladang Akhirat
Yang Mana Buah Kehidupan ltu Perlu Dibajai Dan Dijaga Meneruskan
Perjuangan Islam Sebelum Hari Kemudian

Lelaki Acuan AI-Quran
Ialah Lelaki Yang Tidak Mudah Terpesona Dengan BuaianDunia Kerana

Dia

Mengimpikan Syurga
Di Situlah Rumah Impiannya
Bersama Wanita Acuan AI-Quran.

Cinta lelaki pelik & Unik

CINTA lelaki memang pelik dan aneh, tetapi unik. Ia pelik kerana hadir di jiwa seorang lelaki yang sebelumnya keras, kasar dan kurang romantis.Aneh apabila dia sudah lembut dan romantis, mudah pula berasa sayu pilu dan sensitif hanya dengan kata-kata orang yang dicintainya. Semua ini melambangkan keunikan hati lelaki yang sukar difahami, ada kala lunak tetapi selalu keras dan kurang simpati.

Lelaki tidak berupaya hidup tanpa wanita di sisi tetapi tatkala sudah memiliki jarang pula hendak menghargainya sepanjang usia. Lelaki yang benar-benar lelaki, disenangi pasangan sama ada kekasih mahupun sudah bergelar isteri.

Kesungguhan cinta lelaki terpancar melalui:

• Kesungguhan dalam melakukan sesuatu buat kekasih atau isteri tanpa paksaan. Semua dilakukan dengan rela, ceria dan penuh bahagia.

• Puas apabila dapat menghiburkan pasangannya.

• Lebih banyak menasihati kerana amat menyayangi kekasih atau isterinya.

• Mencemburui kekasih atau isteri, lantas akan mengongkong kebebasan mereka. Kongkongan semata-mata perasaan sayang dan cemburu yang meluap-luap.

• Kerap menyatakan ketakutan jika kehilangan kekasih atau isteri.

• Mudah merajuk dan sensitif apabila si dia tidak menumpukan perhatian penuh padanya.

• Kadangkala seperti anak kecil untuk mendapatkan layanan terbaik daripada pasangan.

• kerajinannya ketara, tergambar melalui kesungguhan melakukan apa saja asalkan dapat membahagiakan kekasih atau isteri.

• Mudah merajuk kerana mahukan kata-kata lembut daripada kekasih atau isteri.

• Lega apabila pasangan memujuknya.

• Gelisah apabila berjauhan dengan kekasih atau isteri.

• Kerap menelefon dan menghantar sistem pesanan ringkas (SMS).

• Lelaki yang jujur dan cukup mabuk dalam percintaan pasti tidak akan melayan perempuan lain sewenang-wenangnya. Dia akan berasa berdosa berbuat begitu tanpa pengetahuan kekasih atau isteri.

Saya Sholat lima waktu tapi......

Saya Sholat lima waktu tapi......
Ingat pada Allah hanya lima waktu itu saja
Dan pada masa lainnya saya lupa pada-Nya
Jika Sholat saya 10 menit , maka cuma 10 menit itu saja ingat pada-Nya
Mungkin dalam 10 menit itu pun saya masih ingat selain daripada-Nya.

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya masih menggunakan perkataan yang tidak sopan kepada teman teman
Saya sering menyakiti hati mereka
Saya sering menghina mereka
Padahal saya sendiri tidak tahu persis tempat saya di mahsyar nanti bagaimana

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya masih sombong dengan ilmu yang saya miliki
Saya masih sombong dengan amal perbuatan yang telah saya perbuat
Saya masih sombong dengan ibadah yang saya lakukan
Saya masih sombong dan menganggap sayalah yang paling pandai
Saya masih sombong dan merasa saya paling dekat dengan Allah SWT
Padahal saya sendiri belum tahu , ridhokah Allah SWT dengan apa yang telah saya perbuat itu...

Saya Sholat lima waktu tapi....
Saya amat bakhil dan kikir mengeluarkan uang untuk zakat dan sedekah kepada fakir miskin atau kepada anak yatim piatu kerena saya takut hartaku habis dan jatuh miskin...

Saya Sholat lima waktu tapi....
Masih merungut dan mencaci maki bila saya ditimpa musibah, walaupun sebenarnya saya tahu sesuatu musibah itu datangnya dari Allah, karna perbuatan dan prilaku saya sendiri.
Seharusnya saya sadar kepada siapakah saya mencaci maki itu..

Saya Sholat lima waktu tapi..
Saya tidak faham dan tidak tahu dan tidak menjalankan dengan benar firman Allah dalam QS Al Ma´un yang artinya:
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
6. orang-orang yang berbuat riya
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

Mudah-mudahan tulisan ini bukan saya atau pun Anda. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan diri saya pribadi dan kita secara keseluruhan. Menjalankan ibadah dan kehidupan sesuai syariat Allah dan tidak berprinsip (STMJ) "Sholat Terus Maksiat Jalan"

Ikhwan Tebar Pesona

Seorang teman akhwat jatuh sakit dan berat badannya menurun drastis. Semua heran. teman yang energik dan sehat begitu kok ya bisa ngedrop. Usut punya usut, ternyata sang akhwat patah hati. Ada seorang ikhwan yang rajin sms dan menelponnya, memberi perhatian-perhatian khusus yang cukup membuatnya melambung. Frekuensi kontakan yang cukup tinggi itu menimbulkan harapan-harapan baru pada diri sang akhwat, tanpa bermaksud untuk kege-eran, si akhwat menangkap ada sinyal-sinyal khusus dari sang ikhwan untuk tidak sekedar ber"hai-hai" via sms atau telpon. Terutama karena pembicaraan pun sudah mengarah-arah ke "sana".


Selang beberapa waktu ke depan, frekuensi kontakan berkurang. Sang ikhwan yang biasanya sms 3 kali sehari, berkurang menjadi sehari sekali, kemudian menjadi 3 hari sekali, dan akhirnya gak sama sekali. Yang biasanya menanyakan "udah makan belum?" atau "dah sampai mana tilawahnya?" akhirnya hanya menjadi sms ala kadarnya yang garing. Deringan telpon membangunkan tahajud untuk sang akhwat pun tak ada lagi. Padahal semua uda diberi, pulsa, pinjeman uang..hihihi


Singkat kata, akhirnya ketahuan kalo sang ikhwan memilih mundur untuk tidak melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius. Entah apa alasannya, tak ada yang tau pasti. Mungkin ia menemukan ketidakcocokan pada diri sang akhwat, atau mungkin juga pada dasarnya sang ikhwan belum terlalu mantap. Namun apapun yang menjadi alasannya, sang ikhwan telah menorehkan luka pada diri sang akhwat, tanpa ia sadari.


Itu hanya satu kasus di depan mata yang cukup membuat hati miris. Masih banyak kasus-kasus serupa bertebaran di mana-mana. Kepada para ikhwan, jika belum siap atau merasa mantap jangan tergesa-gesa melakukan pedekate. Jangan jadikan akhwat objek untung-untungan (cocok lanjut, gak cocok tinggalin, ato terima syukur gak ya gpp...hayooo..ngaku gak klo sering kek gitu mas-mas..????). Tahukah anda semua, kelemahan wanita adalah dari perhatian-perhatian yang kalian berikan. Sedikit perhatian sudah dapat meluluhkan hati wanita. Ketika akhirnya kalian memutuskan untuk "mundur" karena ketidakmantapan tadi, itu sama artinya seperti kalian menusukan panah tajam berapi ke tubuh wanita (hiperbola dikit yak...:D). Baca dulu disini, disana .


Jika memang sudah berkecenderungan terhadap seorang akhwat, sholat istikharah dulu, mantapkan hati, luruskan niat, baru tembaaaaak...:D (klo lamaran ditolak ya resiko...jangan nyari dukun, hehehe...)
Namun untuk lebih amannya ya lewat jalur resmi, sesuai prosedur....

(Catatan dari seorang sahabat)

kepaDa pemiLik cinTa

cinTa…

sesuatu yang ing!n ku peRsembahkan untuk_Nya yang selaLu menaungiku dengan cinTa dan kasih sayang_Nya. Aku selalu ingin membaLas cinta_Nya

taP! Entah kenapa ??? cinta itu sulit untuk terus beRsemai di hatiku

.
sunnguH…aku mencintai_Nya

Meski aku seringkaLI menunDa saaaT pertemuan dengan_Nya

Aku mencintai_Nya tap! Seringkali ku ingkaR paDa janji yang teLah terikRar dengan_Nya

Aku mencintai_Nya, tap! Seringkali aku beRbuat sesuatu yang tak disukai_Nya

Aku mencintai_Nya, tapi seringkali taK melakukan sesuatu yang dapat mendekatkanku pada cinta_Nya

Aku mencintai_Nya, tapi aku belum sanggup meRasakan cinTa itu…

mEski aku sadaR

cinta_Nya jauH meLebihi maKna dari kata cinta itu senDiri

ya Rabb…

aku mencintaiMu

jaDikanlah aku sepeRti orang-orang yang selalu menempatkan cintaMu di tempat tertinggi dari cinTa-cinta Lain yang ada d! bumi ini.

semaikanLah c!nta itu untuk berbunga di hati daN jiwaku

ya Rabb…

aku riNdu kasihMu…

aku r!nDu untuk seLalu beRsua denganMu daLam setiap hening maLamku

yang terKadaNg, hanya aku lalu! daLam hangatnya dekapan seLimut tebaLku

aku ingin bisa…

mengingatMu daLam setiap desah nafasku

mencuRahkan cinta ini hanya untukMu

daN jika kau izinkan…

aku inGin member!kan sebagian hatiku untuk seseoRang yang telah KAu anugerahkan untukku…

Aku ingin menjadi SITI KHADIJAH

Menjalin agung sebuah cinta
Menafkahkan hartanya pada FISABILILLAH
Aku ingin sezuhud FATIMAH
Akur tanpa jelak setiap perintah
Aku mengagumi dan mahukan kejayaan
Gedung ilmu SITI AISYAH
Aku ingin menyelami ketabahan SITI HAJAR
Mengedong puteranya yang masih merah
Dipadang pasir yang merekah
Bukannya wanita penggoda
Fitrah dari sejarah SITI ZULAIKHA
Pun jiwaku ingin sekudus RABIATUL ADAWIYAH
Tenggelam asyik dalam nikmat UBUDIYAH
Biar tersingkap segala hijab
Dua cinta takkan berpadu dalam satu hati
Lantas ku serah cinta suci ini pada satu perjuangan
Bagai cekalnya hati ZAINAB AL GHAZALI
Terluka terseksa terhina terpenjara
Terkurung jasad dicelahan janji kaku
Teguh istiqamah menjunjung akidah dakwah
Demi Islam bukannya menyerah galang gantinya
Atau setidaknya aku impikan hidup semulia MARYAM JAMEELAH


Berteman pena menongkah kepayahan
Ruh jihad perlu disemarakkan
Dan biarlah aku yang menyemarakkan obornya

Aduhai..meskipun aku hanyalah perawan
Yang jiwanya tak sekental ASMA
Belum teruji dengan deraian airmata ATIQAH
Tak mampu tersenyum bagai KHASA yang tabah..
Namun relalah aku…
Relalah aku menjadi sayap kiri perjuangan
Kan kuteguh menatang amanah ini
Mewarisi kegemilangannya
SERI KANDI UMMAH

Hanya kerana Islam merindui
Kemunculan peribadi mukminah
Muslimah mujahidah…
Yang rela mati dalam keunggulan iman
Terpanggang gagah bagai harumya pusara MASYITAH…
Jika Islam itu kan kudaulatkan…

“tanpa wanita lelaki lemah"

5 Tips Berurusan Dengan Lelaki Ajnabi

1. Elakkan berurusan dgn lelaki. Kalau ada peluang utk minta tolong dgn perempuan, mintalah tolong dari perempuan. Disebabkan limitation kemampuan perempuan seperti repair kereta, repair laptop dan lain2, maka terpaksalah minta tolong dari org lelaki.

2. Kalau terpaksa contact orang lelaki, gunakanlah medium perantaraan dalam bentuk tulisan, seperti SMS, email, atau nota kecil. Gunakan perkataan2 formal, bukan bahasa pasar. Contoh: Maaf, (bukan sorrie..), Terima kasih (bukan time kaceh). Lagi satu takyah la buat smiley face ke (^_^), gelak2 ke (hihihih), dan lain2 yg kurang berfaedah. Elakkan bercakap melalui telefon kalau belum desperate. Ini kerana suara wanita amat lunak dan boleh menggetarkan jiwa lelaki. Sampai Allah pun kena sound kat org pempuan supaya keraskan suara. Rujuk qur’an surah Al-Ahzab ayat 32:

“Wahai isteri2 nabi, kamu bukanlah seperti perempuan2 lain jika kamu bertaqwa. Maka jgn lah lemah lembutkan suara dlm berbicara, sehingga bangkit nafsu org yg ada penyakit dlm hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan yg baik”

Kalau rasa ayat ni ditujukan kepada isteri2 nabi je, lembut2kanlah suaramu dan lihatlah kesannya. Apabila arahan ni diberi kepada isteri2 nabi, sepatutnya kita juga menyahut seruan tu utk mencapai darjat yg sama seperti mereka, darjat wanita2 yg bertaqwa, dan darjat wanita2 yg terpilih. Best kan?

3. Tundukkan hati : Apabila terpaksa berurusan dgn lelaki, kita sepatutnya merasa bulu roma kita meremang, kerana takut pada Allah. Kita sangat takut sekiranya disebabkan kita, lelaki ni tertarik kepada kita. Waktu berdepan dgn lelaki2 tu, byk2 lah berdoa, “Ya Allah, jgnlah Kau buatkan lelaki ini tertarik kepadaku. Jauhkan pandangannya dari panahan syaitan.

4. Tundukkan pandangan. Jangan tertipu dgn matapelajaran communication skills yg kita belajar kat uni dulu; “make eye contact with the person you’re talking to”. bende tu applicable kalau kita becakap dgn org yg sama jantina sahaja. Kalau ada eye contact dgn org yg berlainan jantina, kita akan mendapati theory “dari mata turun ke hati” tu betul. so, be careful dgn pandangan mata. Para sahabat dulu pun, Allah perintahkan supaya tahan pandangan apabila mereka berurusan dgn isteri2 nabi. Cuba rujuk surah al-ahzab ayat 53; “….Apabila kamu meminta sesuatu dari isteri2 nabi, mintalah dari belakang tabir. Itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka..” Kita bukan disuruh membawa tabir ke mana2 kita pergi. kalau susah sgt nk jaga mata, tutuplah pandangan dgn buku ke, ngan file ke. Kita lihat betapa Allah sgt ambil berat masalah hati para sahabat n isteri2 nabi supaya mereka tak tewas ke dalam kemungkaran. Kalau kita pun nk jadi sehebat diorang, kenalah buat apa yg diorang buat. Takkan nk tunggu Allah sebut nama kita dlm Qur’an baru nk buat kot. Cth: “Wahai Cik Ain.. taatilah suamimu…” Isk2. tak layak nye..

5. Cepatkan urusan. Ni mungkin applicable kepada students/ org yg dah kerja yg terpaksa berurusan dgn team mate lelaki. Dah tak boleh elak, dia je team mate kita. So, apa2 kerja yg nk dibuat bersama, buat je la keje tu. takyah nak borak2, tanya hal peribadilah, gelak2 lah, buat lawaklah.. tak perlu tak perlu. Siapkan keje cepat2, then pergi. Perbincangan buatlah di tempat yg proper dan berurusanlah secara professional.

Semoga bermanfaat dan semoga kita dikenali sebagai wanita mu’minah yg ada identity, yg taat pada perintah Allah dan takutkan hari pembalasan.Semoga tidak melalaikan diri kita dan org yg menerimanya. Jaga diri, hiasi peribadi. (”,)