Selasa, 28 September 2010

~Suratku untuk Wanita Perindu Surga~

"..untukmu kupersembahkan risalah ini. kupilih kata-kata yang bersahabat di jiwa. kuharap dentuman-dentuman kalimatnya mampu menyiram keimanan hingga tumbuh subur berbuah takwa.."

Assalamu’alaikum warohmatulloh._

Segala puji bagi Alloh tuhan semesta alam. Dialah yang menciptakan langit tanpa tiang. Dialah yang membagikan rizki berlimpah buat hamba-hambaNya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dialah yang maha perkasa lagi berkuasa. Siapapun yang Alloh berikan petunjuk maka tidak ada seorangpun yang mampu menyesatkannya. Begitupun sebaliknya, siapapun yang sesatkan maka tiada seorangpun yang mampu memberinya petunjuk.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah teruntuk penghulu para nabi, Muhammad sholollohu’alahi wasallam. Beliau telah menjelaskan semua perkara dan hukum yang mengantarkan kita menuju surga. Begitu pula sebaliknya, segala yang sesuatu yang menyebabkan kita terjerumus dalam kubangan neraka maka beliau telah peringatkan agar menjauhinya.

Saudariku yang mulia

Saat ini aku melihatmu sebagai orang yang bersemangat dalam menunaikan kewajiban syar’i. Berusaha pula mencintai Alloh dan Rosul-Nya.. Alhamdulillah kini engkau mendapat hidayah dan pujilah Alloh sebanyak-banyaknya atas anugerah ini karena tidak semua orang mendapatkannya. Aku berdoa mudah-mudahan Alloh tetap menganugerahkanmu kekuatan agar engkau tetap dalam ketaatan.

Namun demikian saudariku, perjalanan hidup ini masih panjang dan penuh aral rintangan. Fitnah syubhat dan syahwat siap mengikis keimanan karena memang syaitan tak akan pernah berhenti membidik anak adam dengan busur panah godaannya.

Ketahuilah wahai saudariku bahwa seorang yang mendapat hidayah bagaikan seorang yang telah mendapatkan kunci sebuah lorong yang panjang. Tidak hanya memegang kunci itu namun ia harus membuka gerbang dan bersegera menyusuri lorong setapak demi setapak walau harus dengan merangkak atau berpeluh keringat karena di penghujung sana terdapat taman-taman kebahagian yang hakiki nan sejati.

Untuk itulah kugoreskan pena ini. Aku ingin membantumu mendapatkan penerang jalan yang sulit padam. Taukah engkau tentangnya???

Engkau akan mendapatkannya dengan mengikuti kajian-kajian ilmu syar’i baik dengan menghadiri majelis taklim, mendengar rekaman-rekaman kajian ataupun dengan mempelajari buku keislaman yang shohih sehingga bertambah pula kapasitas keilmuan yang kau miliki.

Dengan ilmu syar’i maka engkau akan mampu menerangi jalan sehingga kegelapan lorong yang kau lalui mulai terkikis sehingga tiba saatnya nanti engkau akan berada di penghujung lorong lalu menyusuri taman kebahagian. Subhanalloh.

Saudariku muslimah. . . . .
Ketahuilah bahwa setiap muslim dan muslimah diperintahkan untuk menuntut ilmu lebih-lebih ilmu tentang agama islam yang mulia sehingga mereka akan memahami islam yang bersumber dari al-qur’an dan as-sunnah. Kita tidak akan bisa melaksanakan agama kita dengan benar kecuali belajar islam yang benar berdasarkan al-qur’an dan as-sunnah menurut pemahaman salafushsholih. Agama kita adalah agama ilmu amal karena Rosululloh diutus dengan membawa ilmu dan amal sholih.

Menuntut ilmu syar’i adalah jalan yang lurus untuk dapat membedakan antara haq dengan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah, yang ma’ruf dan yang munkar dan antara sesuatu yang bermanfaat atau tidak. Menuntut ilmu akan menambah hidayah serta membawa kepada kebahagiaan dunia dan akherat.

Setiap muslim dan muslimah pasti menginginkan surga. Sungguh duhai saudariku, jalan yang ditempuh menuju negeri yang penuh dengan kenikmatan itu adalah dengan menuntut ilmu syar’i.

Maukah engkau jika Alloh mudahkan surga untukmu??

Maukah engkau jika malaikat membuka sayapnya lalu mengepakkannya untukmu karena ridho denganmu???

Maukah engkau jika seluruh makhluk yang ada di langit dan bumi hingga ikan di air mendo’akanmu ampunan???

Tak inginkah engkau berada di salah satu taman-taman surga???

Tak inginkah engkau jika Alloh menyanjungmu diantara para malaikat???

Maukah engkau mendapat keutamaan bagai keutamaan bulan diantara seluruh bintang????

Jawabannya adalah dengan menorehkan tinta di majelis ilmu….

Saudariku muslimah

Cobaklah kita tengok para salaf yang telah mendahului kita dalam hal ilmu dan amal. Mereka adalah orang-orang yang begitu bersemangat dalam meneguk manisnya madu ilmu. Begitu pula para sahabiyah begitu gigih. Maka jangan pula ditanya perjuangan para ulama dalam berburu ilmu. Mereka melintasi padang pasir selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan hanya untuk mendapatkan satu hadist. Bahkan ada diantara mereka yang rela menjual atap rumahnya hanya untuk membeli alat tulis guna menulis hadist.

Taukah engkau tentang imam malik??? Dialah salah satu imam madzhab yang pernah menimba ilmu dari generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang jumlahnya banyak sekali. Menurut imam nawawi jumlahnya mencapai 900 ulama. Ada pula seorang ulama yang tidak pernah absen mengikuti majelis ilmu selama 50 tahun.. Subhanalloh, apalah kita dibanding mereka???

Saudariku muslimah.. (semoga Alloh selalu menjagamu dalam ketaatan)

Ilmu yang benar adalah ilmu yang bersumber dari al-qur’an dan as-sunnah sesuai dengan pemahaman salaf, bukan dengan pemahaman sendiri ataupun kelompok.

Ilmu yang benar adalah ilmu yang menjadikan pemiliknya lebih tunduk terhadap dalil, bukan malah menentang dalil.

Ilmu yang benar adalah ilmu yang semakin dipelajari maka bertambahlah iman dan rasa cinta teruntuk Rabb semesta alam.

Saudariku yang mulia
Beusahalah istiqomah dalam menuntut ilmu maka engkau akan menjadi incaran laki-laki berilmu syar’i pula. Engkau akan menjadi istri bagi suamimu kelak. Dengan ilmu engkau akan mendapatkan kemuliaan layaknya permaisuri raja di permukaan bumi. Engkau akan diberi taufik oleh Alloh sehingga engkau akan dimudahkan menaati suami terkasih hingga surga akan kau dapatkan. Engkau pula akan menjadi perhiasan terindah di dunia bagi suamimu yang soleh….
Duhai wanita yang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki..

Engkau adalah ibu bagi anak-anakmu kelak. Dengan ilmu, kau akan mampu menumbuhkan bunga layu tak segar di taman kebahagiaan. Engkau akan mampu mendidik anak-anakmu menjadi punggawa berilmu yang akan memperjuangkan agama Alloh dan mencintai segenap kaum muslimin. Engkau adalah samudera kasih sayang yang tiada bertepi hingga anak-anakmu menjadi tangguh menyusuri terjalnya kehidupan. Engkau akan menjadi sekolah bagi anak-anakmu dan tentulah surga berada dibawah telapak kakimu.

Baiklah saudariku, aku harus segera mengakhiri tuturku karena takut engkau akan jemu. Namun aku kembali mengajakmu untuk segera bergegas menuntut ilmu syar’i karena ilmu adalah taman tersejuk bagi hati. Semoga Alloh menganugerahkan kita syahid dalam keadaan menuntut ilmu dan mendakwahkannya.
Wallohul muwaffiq ‘ala shirotim mustakim..


_.dari saudaramu yang membutuhkan cinta-Nya._

By Fachrian Almer Akiera
(Yani Fachriansyah Muhammad As-Samawiy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar