Jumat, 01 Oktober 2010

Sang Peminang Bidadari

Kisah Seorang Pemuda Penduduk Irak

Abu Sulaiman ad-Daraani menceritakan bahwa ada seorang pemuda
penduduk Irak yang juga ahli ibadah berangkat menuju ke
Makkah bersama salah seorang temannya. Bila mereka singgah
di suatu tempat, maka pemuda itu akan shalat. Dan bila mereka
makan, maka dia tetap dalam keadaan shiyam. Selama perjalanan pergi dan pulang, temannya sangat sabar terhadapnya, dan ketika akan berpisah, sang teman bertanya kepadanya:

“Ceeritakanlah kepadaku akan hal yang membuatmu tergerak untuk melakukan semua yang telah aku lihat dari dirimu.”

Sang pemuda menjawab:
“Wahai saudaraku, dalam tidur aku pernah bermimpi melihat sebuah istana Jannah, batu-batunya terbuat dari emas dan perak, lengkap dengan teras yang terbuat dari batu zabarjad dan yaqut, sementara seorang bidadari dengan rambut tergerai berada di antara kedua teras tersebut. Dia mengenakan pakaian yang terbuat dari perak dengan suara lembutnya dia berucap:
“Bersungguh-sungguhlah kepada Allah dalam rangka mencariku. Demi
Allah, aku telah bersungguh-sungguh kepada Allah dalam mencarimu.”

“Maka demikianlah hal yang kamu lihat atas diriku dalam rangka mencarinya,“ tambah si pemuda kepada temannya.

Abu Sulaiman menyambung ceritanya, “Demikianlah yang dilakukan si pemuda untuk mencari seorang bidadari, lantas bagaimanakah keadaan seseorang yang mencari sesuatu yang lebih dari itu?”



Dikisahkan oleh Ibnu Abid Dunya dalam Al-Manaamat sebagaimana dinkil dalam Al-Huur al-Ain
wa Manaamatu ash-Shalihin (edisi Indonesia) oleh Syaikh Ihsan Hasanain hal. 178-179.


Sumber: Taman Orang-orang Jatuh Cinta (Raudhoh al Muhibbin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar