Jumat, 01 Oktober 2010

Pria mendapatkan bidadari di Surga, lalu wanita mendapatkan apa?

menjadi penduduk surga merupakan impian setiap hamba Allah, bagaimana tidak, disanalah hilang segala kedukaan, dan dihidangkan segala kenikmatan, bahkan yang belum pernah terlintas dipikirannya sekalipun.

Dan salah satu kenikmatan itu adalah mendapatkan pasangan untuk memadu kasih dan cinta di negeri keabadian"surga". Sungguh para pria, akan mendapatkan bidadari-bidadari suga, sebagaimana pesan yang sudah kami kirimkan beberapa waktu yang lalu, mungkin ada yang bertanya-tanya, lantas, bagaimana dengan para wanitanya?
dalam kesempatan kali ini insyaAllah akan dijelaskan..
silahkan menyimak.

Wanita di Surga

Sesungguhnya segala kenikmatan surga tidaklah dikhususkan untuk laki-laki saja sehingga wanita tidak mendapatkannya akan tetapi surga adalah untuk orang-orang bertaqwa, Allah عز و جل berfirman :

أُعِدَّتْ لِلْمُــتــَّقِيـْنَ آل عمران :

“(Surga) disediakan untuk orang-0rang yang bertaqwa” (QS ‘Ali Imraan : 133)

Namun Allah telah menjadikan laki-laki terpikat dan merindukan syurga karena mengingat bidadari-bidadari dan wanita-wanita di surga, dan yang seperti itu tidak disebutkan untuk wanita. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Umumnya wanita mempunyai rasa malu dan karena inilah Allah عز و جل tidak menjadikan mereka terpikat dengan apa yang mereka malu kepadanya.
2. Kerinduan seorang wanita akan lelaki tidaklah seperti kerinduan seorang laki-laki kepada wanita -sebagaimana sudah diketahui-, karenanya Allah عز و جل pun menjadikan lelaki merindukannya, sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :

مَا تـَرَكْتُ بـَعْدِيْ فِتــْنـَة
ً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النــِّسَاءِ رواه البخاري و مسلم

“Tidaklah ada fitnah yang aku tinggalkan sesudahku yang lebih berbahaya
dari pada wanita bagi lelaki” (HSR. Bukhari dan Muslim)
Adapun wanita, mereka pun dijadikan oleh Allah عز و جل merindukan aneka perhiasan dari jenis-jenis pakaian bagus dan permata melebihi kerinduan lelaki akan hal itu. Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullahu- berkata : “Sesungguhnya Allah عز و جل menyebutkan istri untuk suami karena suamilah yang mencari mereka dan merekalah yang menginginkan wanita sehingga disebutkanlah istri-istri untuk lelaki di surga dan tidak menyebut sebaliknya. Dan ini bukanlah berarti bahwa wanita di surga tidak akan mempunyai suami. Akan tetapi mereka kelak akan mempunyai suami dari jenis manusia juga” (Lihat Al-Majmu’ Ats Tsamin
(1/175))

Keadaan-keadaan Wanita di Dunia

1. Mereka meninggal sebelum sempat menikah atau mereka meninggal setelah diceraikan suaminya dan belum sempat menikah dengan yang lain.
Maka Allah akan menikahkan mereka di surga dengan seorang lelaki dari penduduk dunia, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم
:

مَا فِي الْجَنــَّةِ مِنْ أَعْزَبٍ رواه
مسلم

“Di surga tidak ada orang yang membujang (tidak mempunyai pasangan)” (HSR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullahu- berkata: “Apabila seseorang belum menikah -yakni seorang wanita- di dunia ini maka sesungguhnya Allah عز و جل akan menikahkannya dengan siapa yang ia tertarik dengannya di surga”
2. Mereka sudah menikah akan tetapi suaminya tidak bersamanya di surga -semoga Allah melindungi kita dari hal ini-
Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullahu- berkata: “Seorang wanita apabila termasuk ahli surga…..sedang suaminya tidak termasuk ahli surga maka sesungguhnya bila ia masuk surga maka disana ada lelaki ahli surga yang akan memperisterikannya” maksudnya akan menikah dengan salah seorang dari mereka.
3. Wanita yang meninggal setelah sempat menikah, maka saat di surga ia untuk suaminya yang dahulu
4. Wanita yang suaminya meninggal kemudian ia tetap tidak menikah setelah kematian suaminya hingga ia pun meninggal, maka dia tetap menjadi isterinya di surga.
5. Wanita yang suaminya meninggal dan kemudian menikah dengan yang lainnya, maka dia untuk suami yang paling terakhir walaupun sempat menikah berkali-kali, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :

اَلْمَرْ أَ ةُ ِلآخِرِ أَزْ وَاجــِهَا رواه أبو علي الحراني القشيري و أبو الشيخ و البغوي

“Wanita itu adalah untuk suami terakhirnya”. (HSR. Abu ‘Ali Al-Haraani Al-Qusyairi, Abu Syaikh dan Al-Baghawy)

Dan berdasarkan perkataan Hudzaifah رضي الله عنه kepada isterinya : “Jika engkau tetap ingin menjadi isteriku di surga maka janganlah menikah dengan siapapun sepeninggalku, sesungguhnya wanita saat di surga adalah untuk suami terakhirnya di dunia” Karena itulah Allah عز و جل pun mengharamkan isteri-isteri nabi untuk dinikahi oleh orang lain sepeninggal beliau صلى الله عليه و سلم, karena mereka itu kelak akan tetap menjadi isteri-isterinya di surga.

sumber artikel : http://nanang.totalh.com/wanita-di-surga.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar